www.riau12.com
Minggu, 19-Oktober-2025 | Jam Digital
06:38 WIB - Disaksikan Hanif Dhakiri, LKP PKB Riau Resmi Dilantik, Wahid: Politik Harus Dijalani dengan Keikhlasan | 16:00 WIB - Duel Sengit di Kaharuddin Nasution: PSPS Pekanbaru Tantang Sumsel United, Adu Strategi Aji Santoso vs Nilmaizar | 15:50 WIB - Update Harga Emas Antam 18 Oktober 2025, Buyback Rp2,277 Juta per Gram | 15:35 WIB - Patroli Gabungan Polres Kampar–Kodim 0313 KPR Bongkar Aktivitas Galian C Ilegal di Pasir Sialang | 15:32 WIB - Panitia Pastikan Musda XI Golkar Riau Tetap Sesuai Agenda, Isu Pembatalan Dibantah | 15:25 WIB - Kemenkum Riau Perluas Akses Bantuan Hukum, Rencana Pengukuhan Posbakum Dikoordinasikan ke BPHN
 
Prihatin, Nasib Manuskrip Islam di Negeri Seribu Satu Malam
Kamis, 27-10-2016 - 07:36:59 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - BAGHDAD - Meski berpindah dari pemimpin satu ke pemimpin lain, Irak tetaplah bagian penting dari sejarah peradaban Islam. Kota-kota di Irak pernah jadi pusat ilmu dan pemerintahan khalifah meski diwarnai pula dengan aneka pertempuran dan perang.

Di awal milenium ini, Irak harus berhadapan dengan serangan Barat yang tak hanya menghilangkan banyak nyawa, tapi juga peninggalan sejarah termasuk sejarah Islam.

Keprihatinan akan manuskrip yang entah seperti apa kondisinya pasca invasi Amerika Serikat ke Irak, membuat Geoffrey Roper menuliskannya secara khusus dalam tulisan The Fate of Manuscripts in Iraq and Elsewhere yang dimuat laman Muslim Heritage.

Di periode awal Islam, ungkap Roper, Irak punya peran penting dalam produksi naskah keilmuan. Kota Kufa yang sempat menjadi ibukota kekhalifahan kala itu pada 17 Hijriyah atau 638 Masehi, jadi pusat menulis para alim. Bahkah istilah Kufic yang jadi salah satu gaya penulisan huruf Alquran diambil dari nama kota itu.

Kota Basra juga sempat jadi kembang di era literatur prosa Arab dan menjadi kota kelahiran penulisan  gramatikal Arab serta pusat perkembanga puisi era Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah. Perpustakaan  penting bermunculan kemudian.

Di antara banyak kota di Irak, Baghdad adalah yang  terpenting bagi perkembangan literatur Islam setelah  selama empat abad menjadi ibukota Kekhalifahan  Abbasiyah. Setidaknya ada 4.300 karya yang beredar di  sana pada abad ke 10 dengan spektrum tema yang luas,  dari filosofi hingga sains.(rpk)



 
Berita Lainnya :
  • Prihatin, Nasib Manuskrip Islam di Negeri Seribu Satu Malam
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved