www.riau12.com
Minggu, 19-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Duel Sengit di Kaharuddin Nasution: PSPS Pekanbaru Tantang Sumsel United, Adu Strategi Aji Santoso vs Nilmaizar | 15:50 WIB - Update Harga Emas Antam 18 Oktober 2025, Buyback Rp2,277 Juta per Gram | 15:35 WIB - Patroli Gabungan Polres Kampar–Kodim 0313 KPR Bongkar Aktivitas Galian C Ilegal di Pasir Sialang | 15:32 WIB - Panitia Pastikan Musda XI Golkar Riau Tetap Sesuai Agenda, Isu Pembatalan Dibantah | 15:25 WIB - Kemenkum Riau Perluas Akses Bantuan Hukum, Rencana Pengukuhan Posbakum Dikoordinasikan ke BPHN | 15:20 WIB - BMKG Pekanbaru Deteksi 51 Titik Panas di Sumatera, 4 Titik di Riau
 
Alhamdulilah, Kanada Izinkan Polwan Memakai Jilbab
Kamis, 25-08-2016 - 07:42:38 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-OTTAWA - Kepolisian Nasional Kanada (RCMP) mengizinkan para polisi wanita (polwan) yang beragama Islam untuk mengenakan jilbab atau hijab selama bertugas. Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan rekrutmen polisi wanita dari umat Islam dan mempromosikan keberagaman.

Keputusan tersebut sebenarnya sudah disetujui oleh Komisioner RCMP pada pertengahan Januari 2016. Tetapi, pengumuman pemberian izin resmi baru disampaikan pada Selasa 23 Agustus 2016. Tiga tipe hijab diuji terlebih dahulu sebelum dipilih salah satu yang cocok untuk aktivitas polwan.

"Komisioner RCMP menyetujui pemakaian hijab di samping seragam kepolisian. Ini dimaksudkan untuk mencerminkan keragaman di masyarakat dan mendorong perempuan Muslim untuk mempertimbangkan RCMP sebagai pilihan berkarier," ujar Juru Bicara Kementerian Keamanan Publik, Scott Bardsley, seperti dimuat Russia Today, Kamis (25/8/2016).

Langkah serupa telah dilakukan oleh sejumlah kepolisian di negara lain. Tercatat, Kepolisian Inggris, Swedia, Norwegia, dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS), mengizinkan para polwan Muslim untuk mengenakan hijab selama bertugas.

Seragam khas RCMP yang berwarna merah itu jarang diubah-ubah tampilannya sejak diperkenalkan pada 1800. Demikian halnya dengan penambahan ornamen tertentu di seragam. Mendorong munculnya keragaman di Kanada adalah bagian penting dari kebijakan nasional Perdana Menteri Justin Trudeau.

Sebelumnya, pria berusia 45 tahun itu menolak usulan pelarangan burkini di Kanada, sesuatu yang menjadi isu panas di Eropa belakangan ini.

"Di Kanada, apakah kita bisa berbicara tentang penerimaan, keterbukaan, persahabatan, dan pemahaman? Ini adalah tentang ke arah mana dan apa yang akan kita lalui setiap hari di tengah-tengah masyarakat yang kaya akan keberagaman," tutur Trudeau.(r12/okz)



 
Berita Lainnya :
  • Alhamdulilah, Kanada Izinkan Polwan Memakai Jilbab
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved