Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Riau, Tarmizi Tohor, Rabu (6/1/2016), menjelaskan, kalau untuk tanah, dirinya mengaku tidak ada masalah.

"Membangun embarkasi haji tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun banyak mekanisme yang harus dilalui. Kalau masalah tanah saya rasa tidak begitu menjadi persoalan," ujar Tarmizi.

Fakta yang ada saat ini adalah ternyata pembangunan embarkasi haji di Provinsi Riau belum mendapatkan izin dari Pemerintah Pusat.

"Izin belum ada, tetapi saya rasa yang perlu dikebut itu untuk pembangunannya dulu. Sementara masalah izin, jika infrastruktur sudah selesai, kita bisa mengurus izin bersama-sama," terang Tarmizi.

Menurutnya, infrastruktur yang harus diselesaikan itu dimulai dari landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Karena standar bandara dijadikan embarkasi, runway (landasan) minimal memiliki panjang 3.000 meter.

Kemudian selanjutnya barus disiapkan asrama hajinya. "Jika infrastruktur itu sudah berjalan, saya rasa izin tidak akan sulit. Karena Pusat juga punya pertimbangan bahwa peserta haji terbanyak salah satunya berasal dari Riau," papar Tarmizi.(r12/hr)