Riau12.com-JAKARTA – Dalam ajaran Islam, surga diperuntukkan bagi orang beriman yang melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya secara ikhlas, sedangkan neraka bagi mereka yang membangkang. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah seberapa panas api neraka menurut Nabi Muhammad SAW.

Melalui sejumlah hadis, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa panas api neraka jauh melampaui panas api di dunia. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Api yang biasa kalian nyalakan merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya neraka jahanam.”

Para sahabat pun terkejut dan berkata, “Ya Rasulullah, demi Allah sungguh api dunia ini benar-benar cukup panas.” Nabi Muhammad SAW menjelaskan lebih lanjut, “Tetapi sungguh api neraka jahanam 69 kali lebih panas dibandingkan api dunia, yang masing-masing bagian sama panasnya dengan api di dunia.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menyinggung tentang siksa paling ringan di neraka. Telapak kaki orang yang paling ringan siksanya pun menginjak bara api hingga otaknya mendidih. Hadis ini menggambarkan betapa dahsyatnya panas api neraka. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang memiliki dua sandal dan dua tali sandal dari api neraka, di mana otaknya akan mendidih karena panasnya sandal tersebut sebagaimana kuali mendidih. Orang tersebut merasa bahwa tidak ada seorang pun yang siksanya lebih pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka.” (HR Muslim)

Lebih lanjut, Nabi Muhammad SAW menegaskan tentang kondisi neraka yang terus dinyalakan. “Neraka dinyalakan selama seribu tahun hingga tampak merah. Lalu dinyalakan lagi selama seribu tahun sampai kelihatan putih. Kemudian dinyalakan selama seribu tahun sehingga terlihat hitam. Hingga sekarang neraka itu hitam dan gelap.” (HR Tirmidzi)

Hadis-hadis tersebut menggambarkan intensitas panas dan kengerian api neraka, sekaligus menjadi peringatan agar setiap Muslim senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh keikhlasan.