Kisah Utsman bin Affan dan Zaid bin Tsabit, Pelajaran tentang Ambisi dan Kehidupan Dunia
Riau12.com-Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk hidup nyaman di dunia. Namun, ambisi yang berlebihan sering kali menumpulkan rasa iman dalam dada seorang Muslim.
Dikisahkan, suatu hari Utsman bin Affan bertemu dengan Zaid bin Tsabit yang baru keluar dari kediaman Marwan. Dalam hati Utsman muncul rasa ingin tahu. Ia yakin ada sesuatu yang penting dibawa Zaid.
Utsman pun menghampiri dan bertanya, “Ada apa gerangan wahai Zaid?”
Zaid menjawab, “Aku membawa sesuatu yang aku dengar langsung dari Nabi SAW.”
Utsman bertanya lagi, “Apa yang Nabi SAW sabdakan kepadamu?”
Zaid menuturkan, “Rasulullah SAW bersabda:
‘Siapa yang menjadikan dunia sebagai ujung akhir ambisinya, Allah akan pisahkan ia dari yang diinginkannya itu (dunia), lalu Allah akan menjadikan kefakiran membayang di pelupuk matanya. Padahal, Allah sudah pasti akan memberikan dunia kepada setiap orang sesuai yang telah Dia tetapkan.
Namun, siapa yang menjadikan akhirat sebagai ujung akhir ambisinya, maka Allah akan mengumpulkan dan mencukupi segala kebutuhannya di dunia. Lebih dari itu, Allah akan membuat hatinya menjadi kaya. Dunia akan selalu mendatanginya, meskipun ia enggan menerimanya.’”
(Hadis riwayat Ibnu Majah)
Kisah ini mengingatkan seorang Mukmin untuk menyadari terbatasnya kehidupan dunia yang fana. Hidup yang lebih utama ada di negeri akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Aku tidak memiliki kecenderungan (kecintaan) terhadap dunia. Keberadaanku di dunia seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkan pohon tersebut.”
(HR Tirmidzi)
Oleh karena itu, ambisi dalam urusan dunia hendaknya secukupnya. Dunia hanyalah tempat persinggahan dan ladang menanam amal kebaikan. Allah berfirman:
“Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu.”
(QS Muhammad: 36)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Ibnu Majah, Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa yang menjadikan ambisinya semata-mata untuk meraih akhirat, maka Allah akan mencukupi kebutuhan dunianya. Namun, barang siapa yang berambisi meraih dunianya bermacam-macam, Allah tak akan peduli dengan yang ia inginkan. Orang itu justru akan menemui kehancurannya sendiri.”
Pesan yang tersirat jelas: dunia bukan tujuan utama, melainkan sarana. Akhiratlah yang seharusnya menjadi orientasi hidup seorang Muslim. Dengan menempatkan akhirat sebagai tujuan, dunia akan datang menghampiri dengan berkah, dan hati menjadi kaya meski kehidupan dunia fana.
Komentar Anda :