Mengungkap Tradisi Bertasbih di Masa Nabi: Teladan Rasulullah dan Praktik Para Sahabat
Sabtu, 22-11-2025 - 15:50:10 WIB
Riau12.com-Bertasbih merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam dan menjadi salah satu bentuk ibadah ringan namun bernilai pahala besar. Cara melakukannya pun sederhana, sebagaimana dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW dalam berbagai riwayat sahih.
Dalam buku Kumpulan Doa Berdasarkan Alquran dan Sunah karya Sa'id Ali bin Wahf al-Qahthoni dijelaskan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan cara bertasbih dengan memanfaatkan jari-jari tangan. Penjelasan ini merujuk pada hadis riwayat Abu Dawud. Hadis tersebut menyebutkan, dari Abdullah bin Amar, ia berkata: "Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih dengan jari-jari tangan kanannya."
Kebiasaan bertasbih menggunakan jari tangan ini hingga kini banyak dipraktikkan oleh para santri dan umat Islam pada umumnya. Mereka mengikuti teladan Rasulullah yang menunjukkan bahwa alat paling utama dalam berzikir sudah tersedia di tangan masing-masing.
Meski demikian, dalam khazanah keislaman juga dikenal penggunaan media lain untuk membantu menghitung zikir. Sejumlah sahabat Nabi tercatat menggunakan alat seperti batu, biji kurma, hingga butiran sederhana untuk mempermudah hitungan tasbih.
Sebuah riwayat yang dikutip Republika.co.id pada 23 Februari 2018 menuliskan kisah dari istri Rasulullah, Shofiyah. Suatu ketika Rasulullah SAW datang ke rumah Shofiyah dan melihat ada 4.000 biji kurma di dekatnya. Beliau bertanya, "Hai Binti Huyay, apakah itu?" Shofiyah menjawab, "Itulah yang kupergunakan untuk menghitung zikir." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Sesungguhnya engkau dapat berzikir lebih banyak dari itu." Ketika Shofiyah meminta diajarkan, Rasulullah SAW bersabda, "Sebutlah, Mahasuci Allah sebanyak ciptaan-Nya." Riwayat ini disampaikan oleh Tirmizi, Hakim, dan Thabrani.
Para ulama menilai hadis tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak melarang penggunaan biji kurma sebagai alat bantu zikir. Bahkan beliau memberikan arahan agar umatnya dapat memperbanyak amalan meskipun dengan cara yang sederhana.
Sahabat lain, Abu Hurairah RA, juga dikenal menggunakan berbagai media untuk berdzikir. Riwayat Abu Dawud menyebutkan bahwa Abu Hurairah memiliki sebuah kantong berisi batu kerikil yang ia gunakan untuk menghitung zikir. Riwayat lain dari Abu Syaibah yang mengutip hadis Ikrimah juga menyebutkan bahwa Abu Hurairah memiliki seutas benang bertumpuk seribu ikatan. Ia tidak tidur sebelum memastikan dirinya telah berdzikir sebanyak 12.000 kali.
Beragam riwayat ini menunjukkan bahwa bertasbih dapat dilakukan dengan menggunakan jari-jemari maupun alat bantu lain. Inti dari ibadah ini adalah ketekunan, kesungguhan, dan kesadaran hati dalam mengingat Allah SWT. Dengan begitu, umat Islam memiliki banyak pilihan dalam menjalankan amalan ringan namun penuh keberkahan tersebut.
Komentar Anda :