Nabi Muhammad SAW Teladan Kerendahan Hati dan Kesederhanaan, Imam Al Ghazali Menggambarkan
Jumat, 21-11-2025 - 15:40:35 WIB
Riau12.com-JAKARTA – Meski kedudukan Nabi Muhammad SAW sangat mulia sebagai utusan Allah SWT, beliau dikenal sebagai pribadi yang sangat rendah hati dan membuat siapa pun merasa nyaman di dekatnya. Gambaran akhlak agung ini kembali dihidupkan Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, yang menekankan teladan kerendahan hati Rasulullah dalam setiap gerak kehidupannya.
Dalam Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah menginginkan penghormatan berlebihan, tidak membiarkan jarak antara dirinya dan manusia lain, serta tetap hidup sederhana meski kedudukannya melampaui seluruh makhluk. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bisa membuat semua orang nyaman karena tidak ingin dihormati secara berlebihan atau ada pemisah antara beliau dan manusia lainnya.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW saat melempar jumratul aqabah di atas unta tidak pernah menyakiti hewan, menyeret-nyeret, atau mengusir orang lain. Nabi Muhammad SAW juga tidak merasa malu duduk di atas selembar kain di punggung baghal dan membonceng seseorang di belakang beliau. Beliau kerap menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, menghadiri undangan dari siapa pun, termasuk hamba sahaya.
Rasulullah SAW memperbaiki sendiri alas kakinya dan menambal pakaiannya yang sobek. Beliau juga membantu pekerjaan rumah tangga para istrinya. Para sahabat tidak pernah berdiri untuk menyambut kedatangan beliau karena mereka tahu Nabi Muhammad SAW tidak menyukai penghormatan berlebihan.
Selain itu, Rasulullah SAW selalu memberi salam dan menyapa setiap orang yang ditemui, termasuk anak kecil. Dalam sebuah kisah, seorang tamu yang gemetar karena segan bertemu Nabi Muhammad SAW diberi penghiburan, "Tenanglah, tidak usah takut. Aku bukan seorang raja. Aku hanyalah anak laki-laki dari seorang perempuan Quraisy sederhana yang suka makan labu."
Aisyah radhiyallahu anha juga meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW makan dengan duduk bersandar, dan beliau menundukkan kepala hingga hampir menyentuh tanah. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Aku suka makan seperti hamba sahaya makan, dan aku duduk seperti duduknya hamba sahaya." Nabi Muhammad SAW tidak makan di atas meja atau menggunakan berbagai macam hidangan mewah, dan beliau tetap hidup sederhana hingga akhir hayatnya.
Gambaran akhlak mulia ini menjadi teladan bagi umat Islam hingga kini, menekankan pentingnya kerendahan hati, kesederhanaan, dan kedekatan dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Komentar Anda :