www.riau12.com
Rabu, 15-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Rp50 Miliar untuk Infrastruktur: Pemkab Rohil Fokus Perkuat Akses Antarwilayah Tahun 2025 | 15:45 WIB - Polresta Pekanbaru Tetapkan FAS Tersangka Dugaan Persetubuhan dan Pelanggaran UU ITE | 15:36 WIB - Pajak BBM Riau Kalah dengan Kaltim, DPRD Tekan Pemerintah Segera Tindaklanjuti | 15:29 WIB - Digital Hoarding: Kebiasaan Menimbun Data yang Bisa Ganggu Produktivitas dan Kesehatan Mental | 15:16 WIB - DPRD Kuansing Sebut Keterlambatan SPMT Bentuk Pembangkangan Pemkab Terhadap Pusat | 15:02 WIB - Pembentukan Satgas Pengawasan RoRo Bengkalis Menuai Pro dan Kontra
 
Memaafkan Itu Mulia: Pelajaran Hidup dari Hadis dan Kitab “20 Sebab Kenapa Harus Memaafkan”
Kamis, 09-10-2025 - 13:42:09 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-Pernahkah Anda merasa tersakiti oleh ucapan atau perbuatan orang lain? Baik disengaja maupun tidak, pengalaman kurang menyenangkan seperti ini memang kerap dialami setiap orang. Namun, memaafkan ternyata bukan hanya soal menghapus rasa sakit, tapi juga bisa menambah kemuliaan seseorang di hadapan Allah.

Mengutip buku “20 Sebab Kenapa Harus Memaafkan” karya DR Firanda Adirja, dijelaskan bahwa menurut Ibnu Taimiyyah, membalas kesalahan orang lain bisa menurunkan derajat seseorang. Sebaliknya, orang yang memaafkan akan dimuliakan oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW.

“Tidaklah sedekah itu mengurangi dari harta sedikitpun. Tidaklah ada seseorang yang memberi maaf pada orang lain melainkan itu kemulian baginya, dan tidaklah ada seorang hamba yang tawadhu kecuali Allah akan angkat derajatnya,” (HR Muslim).

Hadis ini menekankan tiga hal: pertama, berinfak secara lahir mungkin membuat harta berkurang, namun Allah memastikan harta tidak akan berkurang secara hakiki. Kedua, memaafkan atau mengalah secara lahir terlihat sebagai kelemahan, tetapi justru menambah kemuliaan di sisi Allah. Ketiga, bersikap tawadhu atau rendah hati tampak lemah secara lahir, namun derajat seseorang akan diangkat di hadapan Allah.

Kunci dari semua ini adalah keikhlasan. Melakukan hal-hal mulia seperti memaafkan, mengalah, dan bersikap tawadhu harus dilakukan dengan niat karena Allah semata. Dengan keyakinan tersebut, seseorang bisa memperoleh kemuliaan dan derajat yang lebih tinggi, sesuai janji Nabi SAW.

Jadi, saat menghadapi kesalahan orang lain, memaafkan bukan sekadar tindakan sosial, melainkan investasi kemuliaan dan pahala yang akan diberikan Allah SWT bagi mereka yang ikhlas.




 
Berita Lainnya :
  • Memaafkan Itu Mulia: Pelajaran Hidup dari Hadis dan Kitab “20 Sebab Kenapa Harus Memaafkan”
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved