www.riau12.com
Kamis, 16-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Rp50 Miliar untuk Infrastruktur: Pemkab Rohil Fokus Perkuat Akses Antarwilayah Tahun 2025 | 15:45 WIB - Polresta Pekanbaru Tetapkan FAS Tersangka Dugaan Persetubuhan dan Pelanggaran UU ITE | 15:36 WIB - Pajak BBM Riau Kalah dengan Kaltim, DPRD Tekan Pemerintah Segera Tindaklanjuti | 15:29 WIB - Digital Hoarding: Kebiasaan Menimbun Data yang Bisa Ganggu Produktivitas dan Kesehatan Mental | 15:16 WIB - DPRD Kuansing Sebut Keterlambatan SPMT Bentuk Pembangkangan Pemkab Terhadap Pusat | 15:02 WIB - Pembentukan Satgas Pengawasan RoRo Bengkalis Menuai Pro dan Kontra
 
Tobat yang Sesungguhnya: Al-Ghazali Ingatkan Bahaya Istighfar Tanpa Perubahan Perilaku
Kamis, 25-09-2025 - 14:44:48 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-Jakarta – Banyak orang mungkin mengira pendusta hanya mereka yang ucapan dan janji-janji sulit dipercaya. Namun menurut Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, definisi pendusta lebih dalam dan terkait langsung dengan perilaku spiritual.

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa  pendusta adalah mereka yang sering mengucapkan istighfar—memohon ampunan Allah SWT—namun tetap melakukan dosa besar berulang kali tanpa berhenti. Dengan kata lain, memohon ampun tanpa disertai perubahan perilaku sejatinya adalah “tobatnya orang-orang yang berdusta,” sebagaimana dikutip dari perkataan Al-Fudhail bin Iyadh.

 Keutamaan Istighfar

Istighfar atau memohon ampun kepada Allah memiliki keutamaan luar biasa. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Demikian juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka segera mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah?” (QS Ali ‘Imran: 135)

Selain itu, Allah menegaskan pentingnya istighfar bagi orang yang sabar, taat, dan berinfak:

 “Orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon ampunan pada akhir malam.” (QS Ali ‘Imran: 17)

Nabi Muhammad SAW sendiri mengajarkan umatnya untuk terus memohon ampunan, bahkan 70 kali sehari semalam (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah). Dalam hadits lain, beliau menyampaikan:

 “Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung berfirman: Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian itu berdosa, kecuali orang yang Aku selamatkan. Mohonlah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dosa kalian.” (HR Ahmad)

Tobat yang Benar

Imam al-Ghazali menekankan bahwa istighfar yang tulus harus disertai penyesalan dan perubahan nyata dalam perilaku. Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk mengucapkan doa:

Subhanaka zhalamtu nafsi wa 'amiltu suan, faghfirli, innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta
 (Maha Suci Engkau ya Allah, aku telah menganiaya diriku sendiri dan berbuat dosa, maka ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).

Dengan istighfar yang tulus, dosa-dosa seseorang akan diampuni, bahkan sebanyak langkah barisan semut hitam.

Kesimpulan

Tobat sejati bukan sekadar ucapan atau ritual formal. Menurut Imam al-Ghazali, pendusta adalah mereka yang meminta ampun namun tetap berulang kali jatuh dalam dosa besar. Istighfar yang sungguh-sungguh harus diiringi penyesalan dan perubahan perilaku agar menjadi jalan pengampunan Allah SWT.

Tobat yang benar membuka kesempatan bagi setiap manusia untuk kembali suci, memperbaiki diri, dan membangun hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta.




 
Berita Lainnya :
  • Tobat yang Sesungguhnya: Al-Ghazali Ingatkan Bahaya Istighfar Tanpa Perubahan Perilaku
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved