Imam Asy-Syaukani membutuhkan didalam kitab Na'il Al-Authar pada bab "Larangan Berbicara Bagi Orang yang Sedang Berada Di Wc.

Beliau berdalil dengan sebuah hadist dari Ibnu Umar, "Bahwa seorang laki-laki pernah melewati Rasulullah saw. ketika beliau sedang buang air kencing. Laki-laki tersebut lantas mengucapkan salam namun beliau tidak menjawabnya." (HR.Muslim)

Kemudian Imam Asy-Syaukani berkata, "Hadist itu menunjukkan makruhnya menyebut nama Allah (berdzikir dengan lisan) pada saat buang hajat. Meskipun untuk sesuatu yang diwajibkan seperti menjawab salam." (Nail Al-Authar, Karya Asy Syaukani 1/100)

Namun tetap diperbolehkan berbicara jika dalam keadaan terpaksa, seperti memberi petunjuk kepada orang yang buta bila dikhawatirkan dirinya akan terperosok atau semisalnya dari keadaan yang darurat.

Dan jika dia bersin, hendaknya yang bersangkutan tetap memuji Allah dengan hatinya sebagai bentuk penghormatan dan pensucian untuk mengingat Allah di tempat tersebut.(reportase)