PEKANBARU, Riau12.com-Sudah berjalan sepuluh bulan, Program Kamis Bersih Tanpa Polusi Asap (Kasih Papa) di lingkungan ‎jajaran Pemerintah kota Pekanbaru semakin tidak jelas. Program itu hanya berupa himbauan saja tanpa ada sanksi yang tegas.

 Akibatnya banyak pegawai yang tidak mengindahkan himbauan itu dan di perkirakan tanpa sempat di hapuskan seluruh pegawai akan lupa bahwa program kasih papa itu pernah ada. Pasalnya saat ini saja banyak pegawai yang datang membawa kendaraan saat hari Kamis.

Yudi masyarakat dari Keca‎matan Tampan, mengatakan program kasih papa adalah program yang tidak matang pengkajiannya bahkan dirinya menilai program kasih papa adalah program pencitraan yang gagal.

"Ini adalah bentuk kegagalan Walikota dalam menyusun program, tanpa ada pertimbangan yang matang. Sehingga pandangan masyarakat terhadap pegawai Pemko Pekanbaru menjadi buruk. Sudah disuruh atasan untuk menggunakan kendaraan bebas polusi tapi tetap membandel. Ngurus bawahan saja tidak becus apalagi ngurus rakyat," ungkapnya kepada Riau12.com.

Hal senada juga diungkapkan Ramli mahasiswa dari salah satu Universitas di Riau, dirinya menilai program ini adalah program asal-asalan dan tidak dilaksanakan secara serius. Buktinya Walikota Pekanbaru saja jarang menggunakan kendaraan umum, sepeda ke kantor pada hari Kamis.

"Pemimpinnya saja tidak mencontohkan, bagaimana bawahannya mau ikut, itu mustahil," ujar Ramli.

Ketika ditanya kepada pejabat teras lingkungan Pemko yang enggan disebut namanya, dirinya mengatakan jangan bahas program kasih papa lagi. Anggap aja program ini tidak ada, karena tidak jelas tujuannya untuk apa.

"Sudahlah, bahas yang lain saja, kalau kasih papa lihat sendiri sajalah," singkatnya berlalu. (r12)