www.riau12.com
Senin, 29-April-2024 | Jam Digital
11:19 WIB - Dipersiapkan Jadi Duta Promosi Kampar, 24 Bujang dan Dara Ikuti Masa Karantina | 10:57 WIB - Timnas Indonesia Cetak Sejarah, Taklukan Korsel di Adu Penalti | 09:47 WIB - Berhadia 55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Pembuatan Maskot dan Jinggke Untuk Pilgubri: Catat Tanggal | 09:32 WIB - Berakhir Tragis, Pria Israel Terluka Usai Tendang Bendera Palestina | 08:44 WIB - Harga TBS Sawit Riau Mitra Swadaya Naik, Mitra Plasma Turun | 08:22 WIB - Harga Barang Keperluan Pokok Masih Cukup Tinggi, Bawang Merah Capai Rp.50.000 per Kilogram
 
Dinilai tidak sesuai dengan budaya melayu di Riau, Gapura Etnis Tionghoa Jalan Karet akan Dibongkar
Minggu, 25-10-2015 - 15:53:07 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, Riau12.com - Dinilai tidak sesuai dengan budaya melayu di Riau, pembangunan gapura yang terletak di Jalan Karet, Kelurahan Sago, Kecamatan Senapelan yang sebelumnya diprotes Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dan seluruh ormas melayu di Kota Bertuah, akan segera dibongkar.

Informasi, pembongkaran gapura Kampung Tionghoa Melayu Ini, diperkuat dengan dicabutnya izin pelaksanaannya oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Memang benar pembongkaran gapura tersebut akan segera kami lakukan, bukan karena desakan ormas saja, tapi kami memahami dan menaati keputusan dari Pemerintah Kota Pekanbaru," ungkap Toni, salah satu perwakilan panitia pembangunan gapura, Minggu (25/10/2015).

Menurut Toni, dengan dikeluarkannya surat pencabutan izin pelaksanaan tersebut, pihaknya sudah menerima kepastian hukum.

"Sebelumnya kan belum ada surat resminya, makanya kami terus menunggu kepastian hukumnya, saat ini kami sudah menerima dan sangat menghormati keputusan tersebut," tambahnya.

Instruksi pembongkaran gapura tersebut tertuang dalam surat pencabutan izin pelaksaan dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan yang ditandatangani pada tanggal 21 Oktober 2015. Salah satu bunyi surat tersebut menyatakan bahwa bangunan gapura telah melanggar Peraturan Daerah Kota Pekanbaru (Perda) Nomor 7 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

Adanya surat resmi pencabutan izin tersebut pihak panitia berharap, dengan dibongkarnya gapura itu hendaknya semua elemen masyarakat bisa memahami dan bisa menerimanya, sehingga tidak ada lagi timbul perselisihan.

Sebelum dikeluarkanya surat pencabutan izin pembangunan, keberadaan gapura ini sempat diprotes oleh sejumlah ormas. Bahkan dengan keras Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau mengancam, jika dalam tempo waktu dua pekan etnis Tionghoa tidak membongkar gapura tersebut, maka pihak pihaknya beserta ormas melayu yang lain akan melakukan pembongkaran paksa.

Penegasan itu disampaikan langsung oleh pengurus LAM Riau, Tengku Amin saat mendatangi langsung lokasi gapura. Menurutnya sebelum gapura itu dibangun, LAM Riau beserta perwakilan etnis Tionghoa Pekanbaru sudah sama-sama sepakat agar gapura tersebut didirikan dengan tetap memunculkan ornamen melayu.

Tidak hanya LAM Riau, tapi ada juga ormas seperti FPI Pekanbaru, Laskar Melayu Riau, Askar Melayu Riau, yang memprotes keberadaan gapura tersebut. Bahkan LAM Riau mengaku sudah mengajukan desain bangunan gapura tersebut yang sudah diketahui oleh Walikota Pekanbaru, Firdaus MT.

Saat dikonfirmasi terkait adanya surat pencabutan, selaku ketua LAM Riau, Al Azhar memberikan apresiasi atas terbitnya surat keputusan pencabutan izin oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.

"LAM Riau menghargai atas keluarnua surat izin tersebut, sangat kita aprsisasi, karena memang keberadaan gapura tersebut, sudah melanggar peraturan, yang kedua kami berharap agar semua pihak dapat mentaati keputusan itu dan pihak panitia segera melaksankan pembongkaran," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (25/10/2015).

Al Azhar juga berharap, agar semua masyarakat baik ormas dan warga keturunan tionghoa, dapat menjaga kerukunan yang selama ini sudah dibina dengan baik.

"Dengan keputusan dan pembongkaran oleh Pemko Pekanbaru, semoga kontroversi mengenai pembangunan gapura tersebut segera dapat diakhiri. Kita berharap agar di masa-masa mendatang pihak berwenang bersungguh-sungguh dalam mengawal keinginan bersama rakyat Riau untuk menjadikan provinsi ini sebagai pusat kebudayaan Melayu," pungkasnya.(r12/gr)



 
Berita Lainnya :
  • Dinilai tidak sesuai dengan budaya melayu di Riau, Gapura Etnis Tionghoa Jalan Karet akan Dibongkar
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved