Museum Batik Indonesia Gelar Pameran Keren dengan Tema 'Hulu ke Hilir: Ekosistem Batik'
Riau12.com-Jakarta - Museum Batik Indonesia sedang menggelar pameran keren dengan tema 'Hulu ke Hilir: Ekosistem Batik'. Pameran itu berlangsung sampai Kamis (29/2/2024).
Pameran keren ini pun menjadi ajang untuk memperkenalkan dan memperlihatkan kepada publik akan nilai-nilai dan kompleksitas ekosistem batik, dengan menampilkan kain batik dari daerah Jawa, Sumatera hingga Maluku yang memukau dengan ciri khasnya masing-masing.
Dalam pameran ini, para pengunjung diajak untuk mengenal dunia penciptaan batik, mulai dari proses pra produksi, produksi, distribusi, hingga upaya pelestariannya.
"Pameran ini merupakan upaya kami untuk memperkenalkan nilai-nilai di balik penciptaan batik sebagai warisan budaya kepada masyarakat," ujar Penanggung Jawab Museum Batik Indonesia, Archangela Y.A., dalam keterangannya, Senin (26/2).
"Kami berharap melalui pameran ini, pengunjung dapat lebih menghargai nilai gagasan, kerja keras, kreativitas, dan upaya untuk mempertahankan keberlanjutan batik yang telah dilakukan oleh para pelaku budaya batik, serta mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam melestarikannya," dia menambahkan.
Pameran di Museum Batik Indonesia Foto: (dok. BLU-MCB)
Sementara itu, Dosen Seni Rupa dan Desain Lasalle College, Susi Harahap yang sempat mengunjungi Museum Batik menilai, pameran tersebut sudah sangat baik dan informatif.
"Kebetulan kami dari Interior, jadi kami juga melihat tidak sekedar apa yang ditampilkan atau dipamerkan, tetapi kami juga melihat display yang ditampilkan cukup representatif untuk ditangkap, kita bisa melihat informasi dengan lebih jelas. Selain itu, suasana yang ditampilkan proporsional sehingga siapapun yang melihat juga nyaman, membuat lebih paham bagaimana wastra Indonesia itu demikian punya nilai yang sangat tinggi," ujar Susi.
Pameran ini memberikan gambaran besar terkait proses produksi-konsumsi batik, termasuk mata rantai produksi-distribusi yang seringkali tidak diperlihatkan kepada publik.
Dengan menampilkan keseluruhan proses batik, diharapkan masyarakat dapat lebih mengapresiasi esensi dan eksistensi batik serta turut berkontribusi dalam pelestarian ekosistem batik dengan cara mengenakan dan membantu mempromosikan batik.
Batik tercatat dalam UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity sejak tahun 2009.
Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek telah melakukan upaya lanjut dengan mendirikan Museum Batik Indonesia di bawah naungan Museum dan Cagar Budaya (IHA), yang dikelola sebagai Badan Layanan Umum.
Sumber: detik.com
Komentar Anda :