www.riau12.com
Jum'at, 29-Maret-2024 | Jam Digital
20:28 WIB - Hati-hati Pas Mudik, Berikut Daftar 48 Titik Rawan Kecelakaan di Riau | 20:07 WIB - Program CSR RAPP Kembali Dapat Penghargaan dari Pemkab Pelalawan | 17:57 WIB - DPRD Sebut PI Untuk PD KAK dan BKSE Sesuai Regulasi | 17:33 WIB - 19.800 Kg Mangga Ilegal Asal Malaysia Tangkapan BC Bengkalis Dimusnahkan di Kepulauan Meranti | 16:29 WIB - Gagal di Pileg 2024, Ida Yulita Susanti Serius Incar Kursi Walikota Pekanbaru | 13:32 WIB - Polisi Kembali Tangkap Bandar di Pangeran Hidayat, Amankan 9 Paket Sabu
 
Demo Imigran, Kesbangpol Sebut Sudah Lakukan Upaya Diplomasi, Mereka Tidak Menghargai Pemerintah
Kamis, 25-11-2021 - 05:25:37 WIB
TERKAIT:
   
 


PEKANBARU, Riau12.com- Sudah berulang kali Imigran di Kota Pekanbaru melakukan demo ke Pemerintah. Mereka menuntut agar segera dipindahkan ke negara-negara ketiga lantaran sudah terlalu lama di ibukota Provinsi Riau.


Menanggapi hal tersebut, Kepala Kesatuan Bangsa, Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, terakhir mereka melakukan unjuk rasa di kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), atau kantor perwakilan PBB di lndonesia yang tugas mengurus permasalahan pengungsi.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Daerah bersama Satgas penanganan pengungsi dari luar negeri, yang terdiri dari pemerintah daerah, kemudian ada TNI Polri dan bersama UNHCR, Kejaksaan sudah melakukan upaya diplomasi kepada para imigran.

"Kita sudah melakukan upaya diplomasi kepada para unjuk rasa dengan menjawab semua tuntutan yang ada, dan pihak UNHCR sudah mengeluarkan surat secara resmi kepada pengungsi," kata Zulfahmi, Rabu (24/11/2021).

Ia juga menjelaskan, jumlah para imigran yang ada di Kota Pekanbaru lebih kurang 900 dan yang mengikuti unjuk rasa sekitar 150 - 200 orang.

Tuntutan mereka adalah segera dipindahkan ke Negara ketiga, seperti Amerika, Australia, New Zealand dan Kanada.

"Dalam sebulan ini mereka sudah melakukan aksi unjuk rasa sebanyak 6 kali, dimulai dari bulan September, dan terakhir di tanggal 19 November dan hari ini. Dan ini sudah masuk minggu kedua mereka melakukan aksi unjuk rasa di bulan November," ungkapnya.

Zulfahmi Adrian juga mengungkapkan bahwa selama lima hari para pengungsi berada di kantor Kesbangpol. Kemudian membuat surat resmi tuntutan para imigran dan akan diteruskan ke pihak UNHCR.

"Kita minta kepada pengungsi untuk membuat surat resmi apa yang menjadi tuntutan mereka dan akan diteruskan kepada UNHCR, dan pihak UNHCR akan merespon," bebernya.

Lanjut mantan Kasatpol PP Zulfahmi, para pengungsi ini juga sudah berulangkali diingatkan, bahwa saat ini Indonesia sedang pandemi Covid-19. Pemko Pekanbaru sudah berulangkali mengingatkan agar tidak ada kerumunan dalam bentuk apa pun.

"Semua tidak boleh membuat kerumunan. Itu kan dilarang. Tapi mereka tidak mempedulikan ini. Artinya mereka tidak menghargai kedaulatan pemerintah kita, tidak menghargai sistem pemerintahan kita, perundang-undangan kita. Ini sudah salah besar mereka," kata Zulfahmi.

Zulfahmi juga menjelaskan, selama para Imigran ini berada di Kota Pekanbaru, tidak pernah ada yang menggangu. Mereka hidup nyaman dan diberi pelayanan kesehatan oleh Pemko Pekanbaru. Zulfahmi menyesalkan sikap yang ditunjukkan oleh para imigran dengan melakukan unjuk rasa.

"Mereka anggap apa kita Pemerintah Kota Pekanbaru, provinsi, atau negara Indonesia. Ini yang kita sesalkan sama mereka. Persoalan jaminan hidup, pelayanan kesehatan, kemudian keselamatan, mereka tidak pernah diusik atau diganggu. Mereka mau ke pasar, mau ke mana, olahraga, tidak pernah ada orang Indonesia yang menggangu mereka. Artinya mereka hidup dengan aman dan nyaman di sini," tegasnya.

Zulfahmi juga menyebut, saat unjuk rasa, para imigran ini menyatakan tersiksa di Indonesia, serta perlakuan di Indonesia buruk. Ia menganggap pernyataan itu salah kaprah.

"Itu yang ndak boleh mereka lakukan. Itu sudah menghina atau merendahkan martabat kita selaku negara yang berdaulat. Itu yang ndak boleh. Itu yang harus kita tegakkan," tegasnya.

Apalagi selama ini Pemko Pekanbaru sudah memberi pelayanan yang baik. Ia mencontohkan, belum lama ini para imigran diberi pelayanan suntik vaksin. Sementara banyak warga Pekanbaru yang belum mendapatkan suntik vaksin.

"Kita juga melayani mereka dengan baik. Kemarin vaksinasi. Dari seluruh kota di Indonesia ini yang ada pengungsi luar negeri, Pekanbaru ini nomor satu. Artinya itu pemberian keamanan, keselamatan yang ada di Indonesia. Kita pertama di Indonesia ini. Sementara masyarakat lain belum, mereka sudah kita beri vaksinasi. Artinya kan itu bentuk perhatian pemerintah," tandasnya.(R12)



 
Berita Lainnya :
  • Demo Imigran, Kesbangpol Sebut Sudah Lakukan Upaya Diplomasi, Mereka Tidak Menghargai Pemerintah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved