Jefri Noer dan Ratusan Pelayat Lepas Jenazah Mantan Sekko Pekanbaru Yuzamri Yakub
BANGKINANGKOTA, Riau12.com-Bupati Kampar H Jefry Noer bersama ratusan pelayat melepas jenazah seorang tokoh Kabupaten Kampar H Yuzamri Yakub yang meninggal pada Selasa (6/10/15) di Rumah Sakit Umum Daerah Dumai.
Pelepasan Jenazah tersebut dilaksanakan di rumah duka Jalan M Yamin samping balai Bupati Kampar Bangkinang yang kemudian dimakankan di Desa Pasir Sialang Kecamatan Bangkinang, Rabu (7/10/15).
Saat pelepasan tersebut Bupati Kampar H Jefry Noer dalam sambutannya mengatakan bahwa setiap yang bernyawa di atas dunia ini akan mati, seperti dalam pribahasa 'Mumbang Jatuh Kepala Jatuh', artinya yang muda bisa mati, yang tua apalagi.
"Kita sangat kehilangan seorang tokoh dan juga salah seorang putra terbaik Kampar, almarhum selama ini merupakan toko pendidik, budayawan serta tokoh adat istiadat. Selama ini beliau juga di kenal dengan orang yang ramah dan baim hati, bahkan dalam suatu jabatan apabila beliau tidak diberi jabatan beliau biasa-biasa saja" terang Jefry.
Untuk itu, Jefry Noer atas keluarga dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar menyampaikan turut berduka cita, dan bero’a agar almarhum ditempatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT. Karena sejau ini beliau juga telah banyak berbuat baik untuk Kampar dan masyarakat Kampar.
Pada kesempatan itu Jefry Noer juga menyampaikan kepada semua pelayat ataumasyarakat selama beliu hidup ada memiliki hutang piutang besar dan kecil, " Semoga bisa mengiklaskannya karena keiklasan tersebut merupakan perbuatan terbaik bagi umat muslim," tuturnya.
Sementara itu, Alfisyahri selaku ahliwaris dalam sambutannya mengisahkan awal mula kepergian almarhum diaman sebelumnya almarhum berangkat ke Malaysia bersama anak dan isterinya untuk acara resepsi pernikahan keluarganya, singkat cerita di perjalanan dengan menggunakan jalu laut terjadi ombak besar, pada saat itu beliau meminta keluar dari kamar ke belakang kapal disaat itu alhmarhum merasa batuk dan sesak napas.
Dalam kondisi tersebut mantan Sekko Pekanbaru tersebut sempat mengeluarkan kalimat yang disampaikan kepada anak tertuanya yang bernama Mery, "Mungkin ayah tidak akan sampai ke seberang lagi nak," ungkapnya menirukan.
Sesampai di pelabuhan Dumai, alhmarhum langsung dilarikan ke RSUD Dumai, Selasa pagi saat beliau mau ke kamar mandi dan kembali merasakan sesak napas, serta tepat pada pukul 09.30 wib pagi 6 September beliau menghembuskan napas terakhirnya.
Saat itu Alfisyahri juga menyampaikan bahwa almarhum lahir di Bangkinang pada 3 April 1953 dengan meninggalkan 5 orang anak dan 10 orang cucu, awal karir beliau bermula dari Honorer guru di Bangkinang pada tahun 71, guru di Ujung Batu, menjadi Dosen UIR, kepala sekoalah SD di Bangkinang pada tahun 78, menjadi kabbag Protokol TK II Riau, Kadis P dan K Kepri tahun 88, Kadis P dan K Kampar 1999-2000 serta Sekko Pekanbaru pada 2012 dan 2013.(r12/rt)
Komentar Anda :