Riau12.com-PEKANBARU – Masa jabatan Rektor Universitas Riau (Unri), Prof Dr Sri Indarti, M.Si, dipastikan akan berakhir pada pertengahan 2026. Menjelang pergantian kepemimpinan tersebut, perhatian publik mulai mengarah pada sosok-sosok yang dinilai layak memimpin perguruan tinggi tertua di Riau itu. Di internal kampus, sejumlah nama disebut mulai melakukan konsolidasi secara senyap.

Ketua Senat Universitas Riau, Prof Dr Zulkarnaini, M.Si, membenarkan bahwa proses suksesi akan berlangsung tahun depan. Ia menyebut dinamika yang mulai terlihat saat ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan Unri.

“Iya benar, akan ada suksesi kepemimpinan di Unri pertengahan tahun depan. Kami memahami dinamika internal dan perhatian publik sebagai bagian dari upaya bersama memajukan Universitas Riau,” kata Prof Zulkarnaini, Kamis (4/12/2025).

Meski waktu pemilihan semakin dekat, ia menegaskan bahwa Senat sebagai pemegang suara tidak ingin terburu-buru. Setiap langkah akan disusun sesuai statuta yang berlaku.

“Kita akan melakukan Rapat Senat Universitas terlebih dahulu. Rapat ini membahas agenda serta merumuskan langkah ke depan, termasuk pengusulan pembentukan Panitia Pemilihan Rektor,” ujarnya.

Prof Zulkarnaini menargetkan Panitia Pemilihan Rektor sudah terbentuk pada akhir Januari atau awal Februari 2026 agar dapat bekerja secara optimal. Sejumlah persiapan juga direncanakan dibahas pada Desember 2025.

Di sisi lain, Senat masih menunggu hasil evaluasi Kemendiktisaintek terkait usulan statuta baru Universitas Riau. Dokumen regulasi tersebut akan menjadi pedoman utama dalam penyelenggaraan akademik, administratif, dan tata kelola keuangan di Unri.

Sebagai Ketua Senat, Prof Zulkarnaini berharap setiap unsur kampus, mulai dari fakultas, perwakilan guru besar, hingga lembaga, dapat menyampaikan pandangan secara terbuka dalam forum resmi. Ia mengingatkan agar tidak ada komunikasi di luar forum yang berpotensi menimbulkan polemik.

“Kita memiliki tujuan yang sama, yakni bagaimana Universitas Riau berkembang dan semakin maju,” ujarnya.

Terkait peluang petahana, Prof Sri Indarti, untuk kembali mencalonkan diri, ia menegaskan bahwa statuta memberi batasan usia bagi calon rektor. “Calon rektor harus berusia di bawah 60 tahun saat maju, sementara usia beliau sudah di atas batas tersebut. Jadi tidak memungkinkan untuk maju kembali,” tutup Prof Zulkarnaini.