Dalam pidatonya yang penuh inspirasi, Gubernur Wahid menyampaikan rasa bangga kepada para lulusan yang telah menuntaskan perjalanan panjang pendidikan mereka. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan akademik bukan hanya hasil dari kerja keras pribadi, tetapi juga buah dari doa dan pengorbanan keluarga, terutama orang tua.

“Di balik toga itu ada peluh, doa, dan perjuangan. Ada ayah yang bekerja siang malam, ibu yang tak henti berdoa di sajadah. Maka, kalian layak bangga,” ucap Wahid dengan suara bergetar.

Gubernur juga berpesan kepada para lulusan Sarjana dan Diploma agar tidak berhenti pada status pencari kerja, tetapi mampu menjadi pencipta lapangan kerja baru. Kepada para lulusan Magister dan Doktoral, ia berharap agar ilmu yang diperoleh dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat dan bangsa sebagai bentuk pengabdian berbasis keilmuan.

Sebagai alumni UIN Suska, Wahid turut mengenang masa-masa perjuangannya semasa kuliah. Ia menegaskan bahwa kampus tersebut telah membentuk karakter, nilai, serta semangat kepemimpinan dalam dirinya.

“Kalau saya bisa menjadi Gubernur, maka kalian pun bisa menjadi apa pun yang kalian cita-citakan. Jangan minder, jangan ragu. Kita punya karakter, nilai, dan tanggung jawab,” ujar Wahid di hadapan ribuan wisudawan yang memenuhi ruangan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Wahid juga memperkenalkan program unggulan Pemerintah Provinsi Riau bernama “Satu Rumah Satu Sarjana”. Program ini menyasar keluarga kurang mampu, terutama di wilayah tertinggal, dengan tujuan memperluas akses pendidikan tinggi. Selain beasiswa, program ini juga mencakup pelatihan keterampilan, penguatan karakter, serta pembentukan jiwa kewirausahaan.

Menurut Wahid, pendidikan adalah kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan dan membangun keadilan sosial. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan pendidikan sebagai gerakan bersama dalam mewujudkan masa depan Riau yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

Mengakhiri sambutannya, Wahid memberikan pesan yang menyentuh kepada para lulusan.

“Jangan lupakan kampus ini. Jangan lupakan doa orang tua. Dan jangan pernah berhenti berjuang. Karena anak kampung pun bisa memimpin negeri,” tutup Wahid disambut tepuk tangan meriah dari para wisudawan dan tamu undangan.