www.riau12.com
Senin, 01-Desember-2025 | Jam Digital
10:10 WIB - APBD Kuansing 2026 Disahkan: Pembangunan Jalan, Jembatan, Pendidikan, dan Kesehatan Jadi Prioritas | 10:07 WIB - BNPB Update Korban Bencana Sumatera: Sumut Terdampak Terparah dengan 217 Jiwa Meninggal | 10:01 WIB - Hari AIDS Sedunia 2025: Dinkes Riau Tekankan Deteksi Dini dan Edukasi untuk Tekan Penularan HIV | 08:47 WIB - Harga BBM Non-Subsidi Naik per 1 Desember 2025, Pertamax Tembus Rp12.750 per Liter | 16:28 WIB - Studi Harvard 85 Tahun Ungkap Pekerjaan Paling Bikin Tidak Bahagia | 16:20 WIB - Minim PJU, Truk Kontainer Kembali Tabrak Portal di Jembatan Siak I Pekanbaru
 
Lemah Akademis? Ini Solusinya!
Kamis, 12-11-2015 - 08:43:45 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

MALANG, Riau12.com - Saat ini anak-anak yang kurang mampu tapi punya kemampuan akademis yang baik berkesempatan melanjutkan kuliah dengan beasiswa, misalnya program Bidikmisi dari Kemristekdikti. Meski demikian, banyak juga anak dari kalangan ekonomi rendah dengan kemampuan akademis biasa saja. Bagaimana peluang mereka mendapat pendidikan tinggi?

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, pemerintah sudah membuat akademi komunitas untuk mewadahi anak-anak yang kurang kuat dalam aspek akademis. Program ini, bertujuan memberikan pelatihan dan keterampilan supaya anak-anak tersebut bisa menjadi pekerja yang baik.

"Nanti setiap kabupaten diharapkan ada akademi komunitas. Jadi para lulusan SMA yang putus sekolah bisa ikut pelatihan," tuturnya baru-baru ini.

Nasir menjelaskan, persyaratan akademis hanya diperlukan 40 persen, sedangkan 60 persen sisanya praktik. Program pelatihan yang diberikan, imbuh dia, disesuaikan dengan potensi setiap daerah, jadi akan berbeda-beda.

"Misalnya di suatu daerah hasil unggulanya singkong. Untuk mencari nilai tambah singkong bisa dibuat mocaf. Untuk menghasilkan mocaf ini butuh teknologi dan dioperasikan oleh orang yang terdidik dan terampil," ucapnya.

Dengan program tersebut, Nasir berharap para peserta akademi komunitas dapat menciptakan wirausaha atau usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga bisa mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.

"Jadi kalau masalahnya di akademis, maka didorong untuk punya skill. Masalah kemiskinan di Indonesia harus diberantas, salah satunya melalui pendidikan," tandasnya.(r12/okz)




 
Berita Lainnya :
  • Lemah Akademis? Ini Solusinya!
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved