PASIRPANGARAIAN, Riau12.com - PT Pasadena Engineering Indonesia (PEI), selaku investor berencana mesin pengolah bio solar di Desa Tali Kumain, Kecamatan Tambusai, Rokan Hulu (Rohul). Mesin ini dibangun oleh Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2007 silam, namun sejak dibangun belum pernah dioperasikan.
Delapan tahun lalu, Kementrian ESDM membangun mesin pengolah bio solar di Desa Tali Kumain. Namun, tak tahu masalah dan kendalanya, proyek itu sama sekali belum dioperasikan oleh pemerintah.
PT PEI mulai melirik mesin pengolah bio solar di Tali Kumain ini setelah sukses membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas atau PLTBG berkapasitas 1 mega watt di Desa Rantau Sakti, Kecamatan Tambusai Utara yang dilaunching 16 September 2014 lalu.
Menurut Kepala Dinas Energi dan Pertambangan (Distamben) Kabupaten Rohul, Yusmar, investor sudah menyatakan kesiapan menanamkan modalnya untuk mengoperasikan mesin pengolah bio solar tersebut, masih perlu melakukan studi.
Menurut dirinya, investor masih mendalami. Jika nilai ekonomis tidak memungkinkan, tentu mereka akan berpaling, sebab akan merugikan perusahaan.
PT PEI, diakui Yusmar, saat ini masih melakukan tahap proses, untuk mengetahui situasi dan kondisi mesin, apakah masih bisa dioperasikan atau sudah rusak parah.
"Jika nilai ekonominya menjanjikan, besar kemungkinan mesin pengolah bio solar ini akan difungsikan," ujar Yusmar di kantornya, Jumat (16/10/15).
Mesin bio solar dibangun pemerintah untuk pengolah minyak berbentuk bio solar dan bahan bakar mesin menggunakan bahan baku cangkang kelapa sawit. Mesin dibangun karena Kabupaten Rohul punya banyak pabrik kelapa sawit atau PKS.
Sementara, perwakilan dari PT PEI, selaku Plant Manager PLTBG Rantau Sakti, Jaya L Prasetyo, mengakui memang ada keinginan dari PT PEI untuk mengoperasikan mesin pengolah bio solar di Desa Tali Kumain.
Menurut dirinya, jika nilai ekonomisnya menguntungkan, tentu PT PEI selaku investor siap menanamkan modalnya. Namun sebaliknya, jika merugikan, tentu investor tentu tidak akan berminat.
Jaya menambahkan jika nilai ekonomis menjanjikan, maka investor dan Distamben Rohul akan berkoordinasi ke pihak Kementrian ESDM di Jakarta.(r12/rt)
Komentar Anda :