Kasus Baru, Perempuan Dipenggal karena Belanja Tanpa Suami
Kamis, 29-12-2016 - 09:07:53 WIB
Riau12.com-LATTI-Pemerintah Afghanistan telah menggulingkan rezim Taliban sejak 2001. Kendati demikian, para perempuan di negara tersebut masih saja hidup dalam kekerasan dan penindasan.
Kasus terbaru menimpa seorang perempuan di sebuah desa terpencil di Latti, Provinsi Sar-e-Pul. Kawasan ini diketahui masih jadi wilayah kekuasaan Taliban.
Disitat dari Express, Kamis (29/12/2016), perempuan berumur 30 tahun itu keluar dari rumahnya mengenakan burka (kerudung yang menutup hingga keseluruhan wajah). Hari itu, dia bermaksud pergi ke pasar seorang diri.
Meski sudah menikah, dia belum memiliki seorang anak. Sementara suaminya sedang berada di Iran. Lantaran nekat ke pasar seorang diri di kawasan Taliban, perempuan itu pulang tinggal nama.
Sekelompok pria bersenjata menyergapnya, lalu menyerangnya. Mereka juga tak segan memenggal kepala perempuan itu karena telah berani-berani keluar sendiri tanpa didampingi kerabat laki-laki yang sedarah atau suaminya.
Juru bicara Gubernur Sar-e-Pul, Zabiullah Amani membenarkan adanya insiden ini. Dia meyakini pelakunya adalah orang-orang yang terhubung dengan kelompok Taliban. Meski begitu, hingga saat ini kelompok teroris yang disebut-sebut, mengaku tidak terlibat dalam aksi barbar tersebut.
Tragedi ini terjadi sebulan setelah lima perempuan pegawai bandara ditembak sekelompok pria bersenjata di Kandahar. Korban saat itu sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya, diantar dengan mobil van. Sopir yang mengendarai mobil itu juga ikut dibunuh.
Pemerintah mencatat lebih dari 3.700 kasus kekerasan di dalam negerinya terjadi pada perempuan. Jumlah itu merupakan kasus yang terekam dalam delapan bulan pertama 2016. Tahun lalu jumlahnya mencapai 5.000 kasus. (r12/oz)
Komentar Anda :