www.riau12.com
Selasa, 21-Oktober-2025 | Jam Digital
12:25 WIB - Bentrok Eks-HGU PT SIMP di Rokan Hilir, Warga dan Keamanan Perusahaan Terlibat Perkelahian | 12:24 WIB - 100.000 Hektare Sawah Hilang Setiap Tahun, Prabowo Targetkan Perluasan 480.000 Hektare | 11:39 WIB - Stres Berkepanjangan Bisa Bahaya, Kenali Gejala Burnout Sejak Dini dan Cara Mengatasinya | 10:58 WIB - Pembangunan Hotel Riau di Slipi Terhenti, DPRD Pertanyakan Komitmen PT Parahyangan Pitaloka | 10:56 WIB - Ranperda Penyandang Disabilitas Pekanbaru Mulai Dibahas, Pemerintah dan Swasta Punya Kewajiban | 10:54 WIB - Cuaca Ekstrem di Riau: BMKG Imbau Warga Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
 
Kasus Baru, Perempuan Dipenggal karena Belanja Tanpa Suami
Kamis, 29-12-2016 - 09:07:53 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-LATTI-Pemerintah Afghanistan telah menggulingkan rezim Taliban sejak 2001. Kendati demikian, para perempuan di negara tersebut masih saja hidup dalam kekerasan dan penindasan.

Kasus terbaru menimpa seorang perempuan di sebuah desa terpencil di Latti, Provinsi Sar-e-Pul. Kawasan ini diketahui masih jadi wilayah kekuasaan Taliban.

Disitat dari Express, Kamis (29/12/2016), perempuan berumur 30 tahun itu keluar dari rumahnya mengenakan burka (kerudung yang menutup hingga keseluruhan wajah). Hari itu, dia bermaksud pergi ke pasar seorang diri.

Meski sudah menikah, dia belum memiliki seorang anak. Sementara suaminya sedang berada di Iran. Lantaran nekat ke pasar seorang diri di kawasan Taliban, perempuan itu pulang tinggal nama.

Sekelompok pria bersenjata menyergapnya, lalu menyerangnya. Mereka juga tak segan memenggal kepala perempuan itu karena telah berani-berani keluar sendiri tanpa didampingi kerabat laki-laki yang sedarah atau suaminya.

Juru bicara Gubernur Sar-e-Pul, Zabiullah Amani membenarkan adanya insiden ini. Dia meyakini pelakunya adalah orang-orang yang terhubung dengan kelompok Taliban. Meski begitu, hingga saat ini kelompok teroris yang disebut-sebut, mengaku tidak terlibat dalam aksi barbar tersebut.

Tragedi ini terjadi sebulan setelah lima perempuan pegawai bandara ditembak sekelompok pria bersenjata di Kandahar. Korban saat itu sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya, diantar dengan mobil van. Sopir yang mengendarai mobil itu juga ikut dibunuh.

Pemerintah mencatat lebih dari 3.700 kasus kekerasan di dalam negerinya terjadi pada perempuan. Jumlah itu merupakan kasus yang terekam dalam delapan bulan pertama 2016. Tahun lalu jumlahnya mencapai 5.000 kasus. (r12/oz)



 
Berita Lainnya :
  • Kasus Baru, Perempuan Dipenggal karena Belanja Tanpa Suami
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved