www.riau12.com
Minggu, 19-Oktober-2025 | Jam Digital
11:42 WIB - Dari Pekanbaru untuk Indonesia, Pemuda Inhil Riau Dirikan Sekolah Sepakbola Riau Gemilang | 10:23 WIB - Proyek Strategis: Pintu Air Bagan Punak Meranti Dimulai, Kendalikan Pasang Laut di Batu Enam | 06:38 WIB - Disaksikan Hanif Dhakiri, LKP PKB Riau Resmi Dilantik, Wahid: Politik Harus Dijalani dengan Keikhlasan | 16:00 WIB - Duel Sengit di Kaharuddin Nasution: PSPS Pekanbaru Tantang Sumsel United, Adu Strategi Aji Santoso vs Nilmaizar | 15:50 WIB - Update Harga Emas Antam 18 Oktober 2025, Buyback Rp2,277 Juta per Gram | 15:35 WIB - Patroli Gabungan Polres Kampar–Kodim 0313 KPR Bongkar Aktivitas Galian C Ilegal di Pasir Sialang
 
Duterte Ledek Barat Karena Diancam Diseret ke ICC terkait Perang Narkoba
Selasa, 29-11-2016 - 06:36:11 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte meledek negara-negara Barat yang mengancam akan menyeretnya ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan pembiaran pembunuhan di luar hukum dalam perang melawan narkoba di Filipina. Duterte menyebut ancaman itu omong kosong.

Pemimpin Filipina itu juga mengolok-olok pengacara Eropa yang dia anggap bodoh. "Para pengacara Eropa memiliki otak seperti kacang," ujarnya.

Pada bulan Oktober lalu, jaksa ICC Fatou Bensouda mengatakan bahwa pengadilan memiliki yurisdiksi untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan di luar hukum di Filipina. Pihaknya bahkan mengaku sedang mencari pejabat negara yang "memesan, meminta, mendorong atau memberikan kontribusi" atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Selama pidato pada hari Senin, Duterte merasa komentar jaksa ICC itu sebagai isyarat untuk membidiknya. "Anda menakut-nakuti saya bahwa Anda akan memenjarakan saya? International Criminal Court (ICC)? Bullshit (omong kosong)," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/11/2016).

Menurut Presiden Filipina, Amerika Serikat (AS) berada di belakang upaya untuk menempatkannya di balik jeruji besi.

"Amerika sendiri mengancam memenjarakan saya di Pengadilan Pidana Internasional. (Negara) ini tidak menandatangani keanggotaan itu (ICC). Mengapa? Karena pada saat itu, mereka takut (mantan Presiden George W.) Bush akan menghadapinya," katanya. Bush selama ini dianggap bertanggung jawab atas invasi Irak yang membuat negara itu mengalami kekacauan.

Tidak seperti Manila, Washington tidak pernah menandatangani Statuta Roma dan bukan bagian dari ICC yang berbasis Den Haag.

Menurut Duterte, AS dan sekutu-sekutunya tidak tahu bagaimana kuburan masalah terkait perdagangan dan penggunaan metamfetamin adalah di Filipina. Duterte mengaku siap untuk "membusuk di penjara" demi mencapai tujuannya dalam memberantas narkoba di negaranya.

Sebelumnya, Duterte mengecam ICC yang dia sebut tidak berguna. Dia bahkan mengisyaratkan bahwa Filipina kemungkinan akan mengikuti langkah Rusia yang menarik diri dari keanggotaan ICC. (r12/oz)



 
Berita Lainnya :
  • Duterte Ledek Barat Karena Diancam Diseret ke ICC terkait Perang Narkoba
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved