Diwartakan Straits Times, Sabtu (19/11/2016), demonstrasi besar-besaran yang dilakukan tiap pekan ini merupakan salah satu yang terbesar yang dilakukan di Korsel sejak unjuk rasa pro demokrasi pada 1980-an. Sedikitnya satu juta demonstran ikut serta dalam unjuk rasa pada Sabtu pekan lalu. Penyelenggara memperikirakan sebanyak 500 ribu demonstran akan ikut dalam unjuk rasa pekan ini dengan jumlah yang sama berdemonstrasi di kota-kota lain.

Sejauh ini, demonstrasi yang dilakukan dengan menyalakan lilin berlangsung dengan damai dengan diikuti berbagai kalangan dari pelajar sampai keluarga. Meski begitu, polisi masih terus mengawal acara ini.

Park Gyeun-hye diguncang skandal terkait pertemanannya dengan Choi Soon-sil, seorang putri pemimpin sekte keagamaan yang diduga memberi pengaruh terhadap urusan kenegaraan. Choi dituduh memanfaatkan kedekatannya dengan Park untuk kepentingan pribadinya.

Putri mantan presiden Park Chung-hee itu telah menegaskan tidak akan mundur dari jabatannya. Meski begitu, dia telah menyampaikan permintaan maaf untuk meredakan kemarahan para demonstran dan ketegangan di Negeri Ginseng.(r12/oz)