www.riau12.com
Minggu, 19-Oktober-2025 | Jam Digital
11:42 WIB - Dari Pekanbaru untuk Indonesia, Pemuda Inhil Riau Dirikan Sekolah Sepakbola Riau Gemilang | 10:23 WIB - Proyek Strategis: Pintu Air Bagan Punak Meranti Dimulai, Kendalikan Pasang Laut di Batu Enam | 06:38 WIB - Disaksikan Hanif Dhakiri, LKP PKB Riau Resmi Dilantik, Wahid: Politik Harus Dijalani dengan Keikhlasan | 16:00 WIB - Duel Sengit di Kaharuddin Nasution: PSPS Pekanbaru Tantang Sumsel United, Adu Strategi Aji Santoso vs Nilmaizar | 15:50 WIB - Update Harga Emas Antam 18 Oktober 2025, Buyback Rp2,277 Juta per Gram | 15:35 WIB - Patroli Gabungan Polres Kampar–Kodim 0313 KPR Bongkar Aktivitas Galian C Ilegal di Pasir Sialang
 
Cara Turunkan Tingkat Obesitas, WHO Desak Semua Negara Pungut Pajak Gula Minuman Kemasan
Rabu, 12-10-2016 - 06:56:22 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - MANILA - WHO mendesak semua negara memberlakukan pajak gula pada minuman kemasan. Dilansir Guardian, Selasa (11/10), WHO mengatakan ini merupakan cara untuk menurunkan tingkat obesitas, khususnya pada anak.

Saran WHO ini muncul setelah semakin banyak negara yang mempertimbangkan cara fiskal untuk mengurangi pembelian minuman kemasan. Hal itu seperti cola, lemonade, dan minuman ringan bergula lainnya. Minuman-minuman ini telah dituduh jadi penyebab utama krisis obesitas dan berat badan berlebih. WHO mengatakan akan terus melakukan kampanye di negara-negara industri minuman kemasan, seperti Kolombia.

Laporan terbaru WHO menyebut pajak gula telah terbukti menurunkan penjualan dan konsumsi minuman ringan. Penduduk jadi lebih sedikit mengonsumsi minuman gula, kalori, dan mengurangi risiko gigi busuk.

Direktur departemen pencegahan penyakit non-komunikasi WHO, Dr Douglas Bettcher mengatakan jika pemerintah bisa menerapkan pajak pada produk bergula, maka lebih banyak penduduk terselamatkan.

 "Mereka juga bisa mengurangi biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan investasi di layanan kesehatan," kata dia.

WHO mengatakan semua orang sebenarnya tidak perlu tambahan gula dalam pola makan mereka. Panduan makan menyebut seharusnya konsumsi gula tidak lebih dari 10 persen dari energi yang dibutuhkan. Disarankan gula hanya lima persen.

Pajak gula saat ini diterapkan di Inggris. Negara lain yang memulai pendekatan tersebut di antaranya Filipina dan Afrika Selatan. Meksiko pun telah berhasil mengurangi penjualan dan konsumsi meski masih dalam level rendah sekitar 10 persen.(r12/rpk)



 
Berita Lainnya :
  • Cara Turunkan Tingkat Obesitas, WHO Desak Semua Negara Pungut Pajak Gula Minuman Kemasan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved