www.riau12.com
Minggu, 19-Oktober-2025 | Jam Digital
06:38 WIB - Disaksikan Hanif Dhakiri, LKP PKB Riau Resmi Dilantik, Wahid: Politik Harus Dijalani dengan Keikhlasan | 16:00 WIB - Duel Sengit di Kaharuddin Nasution: PSPS Pekanbaru Tantang Sumsel United, Adu Strategi Aji Santoso vs Nilmaizar | 15:50 WIB - Update Harga Emas Antam 18 Oktober 2025, Buyback Rp2,277 Juta per Gram | 15:35 WIB - Patroli Gabungan Polres Kampar–Kodim 0313 KPR Bongkar Aktivitas Galian C Ilegal di Pasir Sialang | 15:32 WIB - Panitia Pastikan Musda XI Golkar Riau Tetap Sesuai Agenda, Isu Pembatalan Dibantah | 15:25 WIB - Kemenkum Riau Perluas Akses Bantuan Hukum, Rencana Pengukuhan Posbakum Dikoordinasikan ke BPHN
 
Salut, Muslimah Norwegia Tolak Pekerjaan karena Diminta Lepas Jilbab
Minggu, 25-09-2016 - 19:28:00 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - NORWEGIA - Seorang wanita muslim asal Norwegia menolak pekerjaan sebagai asisten perawat di Oslo lantaran diminta melepas jilbabnya. Muslimah berusia 21 tahun yang tidak ingin disebut namanya itu menolak dengan sopan karena jilbab adalah identitas dan tidak bisa dilepas untuk alasan duniawi.

Dilansir dari Independent, Jumat (23/9), insiden ini terjadi Januari lalu, tetapi wanita tersebut barus saja menceritakannya kepada publik dengan bukti screenshot teks ke salah satu media Norwegia. Pesan teks berasal dari atasan yang akan mempekerjakannya.

"Hai, saya telah berbicara dengan (nama dihapus) dan dia mengatakan Anda bersedia bekerja tanpa jilbab, maka Anda dapat bekerja dengan dia. Apakah itu dapat Anda terima?" isi pesan yang didapat muslimah tersebut.

"Sayangnya saya menolak. Jilbab adalah identitas saya dan saya tidak dapat melepasnya," jawab muslimah tersebut.

Ia berharap mendapatkan kesempatan bekerja di Norwegia. Tetapi dia menyadari Norwegia tidak seindah yang dibayangkan.

Sementara itu, Ombudsmam bidang Kesetaraan dan Diskriminasi Norwegia mengatakan baru-baru ini terjadi peningkatan keluhan adanya diskriminasi agama. Terdapat 45 keluan tentang agama dan 10 kasus karena jilbab dan lima kasus karena tempat kerja.

Juru Bicara Dewan kota setempat mengatakan Ombudsman harus percaya lembaga publik dapat menangani masalah ini dengan serius. Selama enam tahun terakhir Ombudsman menangani empat kasus dimana justru lembaga publik melanggar hukum diskriminasi.(r12/rpk)



 
Berita Lainnya :
  • Salut, Muslimah Norwegia Tolak Pekerjaan karena Diminta Lepas Jilbab
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved