Juru Bicara NDMA, Hujan Lebat Porak Porandakan Pakistan
Sabtu, 08-08-2015 - 08:32:37 WIB
ISLAMABAD, Riau12.com - Sedikitnya 166 orang tewas, 128 cedera dan 1.087.025 orang lagi terpengaruh hujan lebat dan banjir bandang di beberapa wilayah Pakistan dalam tiga pekan belakangan, demikian dikatakan para pejabat dari Lembaga Managemen Bencana Nasional Paskitan, (NDMA), Jumat (7/8).
Reema Zuberi, Juru Bicara NDMA, mengatakan hujan lebat telah mengguyur negeri itu sejak 15 Juli, merusak 8.471 rumah, merendam 2.976 desa dan menghancurkan tanaman di lahan seluas 233.688 acre.
Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di bagian barat-laut negeri itu adalah daerah yang paling parah terkena dampak fenomena alam tersebut, tempat air yang bergolak telah menewaskan sedikitnya 79 orang, melukai 70 orang lagi dan menghancurkan 3.320 rumah.
Kabupaten Chitral di provinsi itu sangat terpengaruh, hujan lebat menerjang jembatan, jalan, rumah dan ternak di banyak desa.
Banjir telah membuat ribuan orang kehilangan rumah, dan memaksa mereka tinggal di tempat terbuka sementara permukaan air di sungai, saluran air dan sumber daya air lain naik terus.
Sebanyak 40 jembatan dan empat jalan yang menghubungkan kabupaten itu dengan wilayah lain di provinsi tersebut benar-benar rusak, sehingga menimbulkan halangan bagi operasi pencarian dan pertolongan.
Banjir menghancurkan 11 saluran irigasi dan lebih dari 60 tempat pemasok air, sehingga memutuskan pasokan air minum ke distrik itu.
Provinsi Punjab di bagian timur negeri tersebut, 42 orang tewas, 12 orang lagi cedera, 3.320 rumah rusak, 496 desa terpengaruh dan 233.688 acre lahan hancur akibat hujan lebat.
Sebanyak 23 orang tewas, lima orang lagi cedera dan sebanyak 321 rumah hancur ketika hujan lebat memicu kepanikan di Kashmir yang dikuasai Pakistan, kata NDMA.
Sebanyak 13 orang tewas, 33 orang cedera dan 798 rumah hancur ketika hujan lebat mengguyur Provinsi Balochistan di bagian selatan negeri itu, kata pihak berwenang.
Sebanyak 2.177 desa terendam air dan 16.546 orang jadi korban di Provinsi Sindh, Pakistan Selatan.
Di Daeah Gilgit Baltistan Utara, hujan lebat menewaskan tujuh orang, melukai enam orang dan merusak 812 rumah.
Di derah suku di bagian barat-laut negeri tersebut, dua orang tewas dan dua orang lagi cedera dan 162 rumah rusak akibat hujan lebat.
Beberapa tim dari NDMA, pemerintah provinsi dan Angkatan Darat Pakistan melancarkan operasi pertolongan dan pemberian bantuan di daerah yang terpengaruh.
Angkatan Darat, NDMA dan pemerintah provinsi secara bersama telah menyediakan 71.755 tenda, 4.170,93 ton ransum, 1.500 terpal, 8.913 selimut dan 124 ton air mineral untuk orang yang jadi korban banjir di negeri itu.
Gubernur dan Kepala Menteri Gilgit-Baltisan mengunjungi beberapa bagian daerah yang direndam banjir pada Minggu (2/8), dan mengumumkan bantuan sebanyak 500 dolar AS buat masing-masing keluarga.
Perdana Menteri Nawaz Sharif telah mengumumkan paket sebesar 100 juta dolar AS buat orang yang jadi korban banjir di Sindh dan paket bantuan lima juta dolar AS buat Chitral.
Musim hujan hadir di Pakistan setiap tahun pada Juni dan musim tersebut biasanya berakhir pada pekan pertama September. Selama masa itu, negara Asia Selatan tersebut diguyur hujan lebat sehingga mengakibatkan banjir di banyak daerah.
Banjir yang paling menghancurkan melanda negeri itu pada 2010 di beberapa bagian Khyber Pakhtunkhwa, Punjab dan Sindh. Banjir tersebut merusak 20 persen lahan, menewaskan 1.540 orang dan melukai 2.088 orang lagi. Menurut laporan PBB, 557.226 rumah telah hancur dan lebih dari enam juta orang telah kehilangan tempat tinggal akibat banjir itu. (adc/ant)
Komentar Anda :