Lebih nahasnya lagi, guru sekolah Katolik itu juga ternyat tidak sadar, bahwa tayangan film porno yang disaksikannya via komputernya, juga tersambung ke proyektor dan hasilnya ikut disaksikan seluruh kelas yang berisi anak-anak berusia 12 tahun.

Kejadian itu berlangsung dalam sebuah mata pelajaran yang berdurasi hampir satu jam. Peristiwa itu sejatinya terjadi pada April 2014 lalu dan akhirnya pada Minggu, 17 Januari waktu setempat, karier guru tersebut resmi tamat di muka pengadilan.

Sebagaimana disitat Independent, Senin (18/1/2016), sang guru tersebut mengaku tidak sengaja menayangkan content pornografi terhadap anak-anak muridnya.

Dia mengaku tidak tahu dan tak sadar bahwa komputernya terhubung dengan proyektor. Hasilnya, para orangtua menyatakan anak-anak mereka trauma atas kejadian itu dan meminta sekolah memecatnya.

Guru tersebut pun beberapa waktu lalu mengajukan banding. Tapi Pengadilan Tinggi Extremadura menolak bandingnya dengan alasan ketidakpantasan dan kelalaian seorang pengajar. (r12/okz)