Mo, pria asal Edinburgh, Skotlandia berdarah Arab, mengaku girang menjelang momen kehidupan pribadinya, untuk melepas keperjakaan di usia ke-43 tahun. Mo sendiri bukan pria biasa, melainkan seorang pria dengan alat kelamin bionic alias buatan.

Ya, sejak kecil Mo sudah kehilangan penis dan "kelengkapan" alat vital lainnya akibat kecelakaan 37 tahun lalu, saat Mo terseret mobil hingga 600 kaki.

Bertahun-tahun, Mo menjalani sekira 100 kali operasi, sampai akhirnya tim dokter bedah University College London, mencangkok kelamin bionic, di mana salah satu bahan kelamin buatan itu diambil dari kulit dan jaringan otot tangannya.

"Saya sudah menantikan ini sejak lama. Akan jadi hal yang hebat untuk memulai tahun yang baru. Kelamin saya bekerja dengan sempurna saat ini, jadi saya ingin melakukannya (berhubungan intim)," ungkap Mo, disitat Daily Star, Senin (4/1/2016).

Sementara Charlotte mengatakan, biasanya dia memberi tarif pada pelanggan normal sebesar 200 poundsterling (Rp4 juta) per jamnya.

Tapi khusus untuk Mo, Charlotte takkan memberi tarif alias gratis. Bahkan Charlotte berencana makan malam bersamanya, bak kencan sebagaimana pasangan normal lainnya.

"Saya sangat tersanjung ketika dia (Mo) memilih saya untuk melepas keperjakaannya. Kami juga berencana makan malam bersama, agar kami bisa lebih mengenal satu sama lain. Kemudian kami akan melakukan aktivitas pribadi (seks) selama dua jam. Saya tak memberinya tarif," timpal Charlotte.

Charlotte juga bercerita bahwa awal perkenalan mereka tak lain karena media sosial Facebook. "Saya meng-add (akun Facebook) dia sebagai teman dan sejak itu pertemanan kami berkembang," imbuhnya.

"Saya merasa terhormat dia memilih saya. Alasan dia meminta saya (untuk berhubungan seks), adalah karena latar belakang saya yang biasa membantu orang-orang terkait seks. Saya langsung menerima ajakannya dan saya tak bisa menolak," tandas Charlotte.(r12/okz)