www.riau12.com
Senin, 08-Desember-2025 | Jam Digital
16:17 WIB - Ancaman Banjir Kiriman: Polsek Pangean Turun ke Sungai Ingatkan Warga Tetap Waspada | 15:40 WIB - Tragedi di Goa: 25 Tewas dalam Kebakaran Klub Malam, Korban Termasuk Turis dan Pekerja Dapur | 15:39 WIB - Neraka Dinyalakan Ribuan Tahun, Rasulullah SAW Gambarkan Panas dan Kengerian Api Jahannam | 15:37 WIB - 5 Calon Pekerja Migran Diamankan di Meranti, Tersangka Perekrutan Ilegal Masuk Penjara | 15:35 WIB - Mantan Kadisdik Pekanbaru Dr H Ismardi Ilyas MA Wafat, Jenazah Disalatkan di Masjid Nurul Hasanah | 15:31 WIB - Nelayan Kuba Temukan Ikan Purba Manjuari, Spesies 100 Juta Tahun Ini Masih Bertahan
 
Nelayan Kuba Temukan Ikan Purba Manjuari, Spesies 100 Juta Tahun Ini Masih Bertahan
Senin, 08-12-2025 - 15:31:50 WIB
TERKAIT:
   
 

Riau12.com-ZAPATA – Para nelayan di kawasan Rawa Zapata, Kuba, dikejutkan dengan penemuan manjuari, ikan purba yang hidup sejak era dinosaurus dan kini berada di ambang kepunahan. Temuan ini menjadi alarm bagi para pakar konservasi untuk segera mengambil langkah penyelamatan spesies yang berusia lebih dari 100 juta tahun tersebut.


Manjuari dikenal memiliki tubuh memanjang, rahang kuat, dan gigi tajam, sekaligus menjadi simbol ketahanan evolusi di kawasan Karibia. Meski mampu bertahan di lahan basah terbesar dan paling utuh di wilayah tersebut, para ahli biologi menilai ketahanan manjuari semakin rapuh akibat perubahan iklim, tekanan aktivitas manusia, dan degradasi lingkungan.


“Spesies ini sebenarnya tangguh, tetapi tekanan lingkungannya makin berat,” ujar seorang ahli biologi. Selama berabad-abad, populasi manjuari menurun akibat penangkapan berlebihan dan hilangnya habitat alami. Keadaan menjadi lebih kritis ketika lele Afrika, spesies invasif, memasuki ekosistem rawa dan mengganggu rantai makanan, memaksa manjuari mundur ke wilayah tersembunyi.


Upaya penyelamatan pun segera dilakukan. Tim biolog di fasilitas kecil dekat rawa mengembangkan program pengembangbiakan secara terkontrol. Burayak manjuari dipelihara hingga mencapai ukuran aman sebelum dilepas kembali ke habitat alami. Namun proses ini menghadapi tantangan besar, karena burayak manjuari kerap bersembunyi di antara akar-akar rawa dan sulit dihitung.


Meski populasinya menurun drastis, nelayan lokal masih sesekali menemukan manjuari. “Perjumpaan itu berarti spesies ini belum menyerah. Masih ada peluang untuk menyelamatkan mereka,” kata salah satu pakar konservasi.


Penemuan terbaru ini menjadi harapan baru bagi kelangsungan manjuari di Rawa Zapata. Para ahli menegaskan upaya perlindungan harus segera dilakukan, mengingat manjuari merupakan salah satu spesies paling ikonik dan tertua yang masih hidup di Bumi.


 




 
Berita Lainnya :
  • Nelayan Kuba Temukan Ikan Purba Manjuari, Spesies 100 Juta Tahun Ini Masih Bertahan
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved