Rusia Resmi Blokir Roblox, Tuduh Platform Gim Populer Amerika Sebarkan Propaganda LGBT dan Materi Ekstremis
Jumat, 05-12-2025 - 14:24:39 WIB
Tabloidrakyat.com-MOSKOW – Pemerintah Rusia resmi memblokir akses ke Roblox, platform gim daring populer asal Amerika Serikat yang banyak digunakan anak-anak. Keputusan ini diumumkan oleh Badan Pengawas Komunikasi Rusia, Roskomnadzor, Jumat (5/12/2025).
Roskomnadzor menuduh Roblox menyebarkan materi ekstremis dan propaganda LGBT yang dianggap dapat merusak perkembangan spiritual dan moral anak-anak. Tuduhan ini muncul di tengah pengawasan ketat pemerintah Rusia terhadap konten asing yang dianggap bertentangan dengan hukum dan nilai-nilai nasional.
Pihak Roblox membantah tudingan tersebut. Dalam pernyataan melalui email kepada Reuters, juru bicara perusahaan menyatakan bahwa Roblox selalu mematuhi aturan di setiap negara tempat mereka beroperasi. "Kami percaya Roblox menyediakan ruang positif untuk belajar, berkarya, dan membangun hubungan bermakna," ujar juru bicara Roblox.
Roblox merupakan salah satu platform gim daring terbesar di dunia, dengan rata-rata 151,5 juta pengguna aktif harian pada kuartal ketiga tahun 2025. Platform ini sebelumnya sempat diblokir di beberapa negara seperti Irak dan Turki karena kekhawatiran terkait predator daring yang mengeksploitasi anak-anak.
Roskomnadzor dikenal kerap membatasi akses ke media dan platform Barat yang dianggap melanggar hukum Rusia. Tahun lalu, aplikasi belajar bahasa Duolingo bahkan menghapus seluruh referensi terkait apa yang disebut Rusia sebagai “hubungan seksual non-tradisional” setelah mendapat peringatan resmi.
Sejak 2023, Rusia semakin memperketat aturan terkait isu LGBT. Pemerintah menetapkan apa yang mereka sebut “gerakan LGBT internasional” sebagai organisasi ekstremis, dan para pendukungnya dikategorikan sebagai teroris. Kebijakan ini membuka jalan bagi tuntutan pidana terhadap individu LGBT maupun mereka yang membelanya.
Selain Roblox, pemerintah Rusia juga membatasi beberapa fitur panggilan di WhatsApp dan Telegram pada Agustus lalu karena menuduh kedua platform asing itu menolak membagikan data untuk investigasi kasus penipuan dan terorisme. Bahkan, Roskomnadzor sempat mengancam akan memblokir WhatsApp sepenuhnya.
Keputusan pemblokiran Roblox menjadi bagian dari langkah Rusia memperketat kontrol terhadap platform asing, terutama yang dianggap memengaruhi anak-anak dan bertentangan dengan norma hukum serta sosial di negara tersebut.
Komentar Anda :