Pernyataan PM Baru Jepang Soal Taiwan Bikin Beijing Murka: “Ini Sudah Langgar Garis Merah!”
Riau12.com-BEIJING – Ketegangan China–Jepang kembali memanas setelah Beijing mengecam keras pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang menyebut Tokyo mungkin akan mengambil tindakan militer jika China menyerang atau memblokade Taiwan.
Kemarahan Beijing disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Ahad kemarin. Dalam pernyataannya yang diunggah di situs resmi Kementerian Luar Negeri China, Wang menyebut komentar Takaichi sebagai langkah provokatif yang “melewati garis merah”.
“Sangat mengejutkan bahwa para pemimpin Jepang secara terbuka mengirim sinyal salah tentang intervensi militer dalam masalah Taiwan. Mereka mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya dikatakan dan melampaui batas yang tidak boleh disentuh,” ujar Wang dengan nada keras.
China Akan “Menanggapi dengan Tegas”
Wang Yi, pejabat China paling senior yang turun tangan sejauh ini, menegaskan Beijing akan mengambil respons tegas terhadap Jepang. Ia juga memperingatkan bahwa seluruh negara bertanggung jawab mencegah “kebangkitan militerisme Jepang”, merujuk pada sejarah kelam Jepang pada Perang Dunia II.
Sejak kekalahan Jepang pada 1945, negeri itu tidak diperbolehkan memiliki angkatan perang ofensif dan hanya diizinkan membangun Pasukan Bela Diri untuk pertahanan. Namun meningkatnya ketegangan di Asia Timur dan kekuatan militer China membuat Jepang semakin mempertajam posisi militernya.
Taiwan: Titik Panas Baru di Asia Timur
China menganggap Taiwan—yang memiliki pemerintahan sendiri—sebagai bagian sah dari wilayahnya dan bersumpah akan melakukan reunifikasi, bahkan dengan kekuatan militer jika diperlukan. Karena itu, pernyataan Takaichi bahwa Jepang bisa merespons blokade China dengan tindakan militer dianggap sebagai intervensi yang sangat sensitif.
Dukungan Amerika Serikat dan Jepang terhadap Taiwan semakin membuat Beijing waspada. AS adalah pemasok utama senjata ke Taiwan, sementara Jepang dan Filipina memperkuat kerja sama keamanan dengan Washington.
China Kirim Surat Protes ke PBB
Amarah Beijing tak berhenti pada kritik verbal. Pada Jumat lalu, China mengirim surat resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menuduh Takaichi melakukan “pelanggaran berat hukum internasional.”
Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, menegaskan bahwa intervensi militer Jepang di Selat Taiwan akan dianggap sebagai tindakan agresi.
“Jika Jepang berani melakukan intervensi bersenjata, China akan menggunakan hak pembelaan diri berdasarkan Piagam PBB dan hukum internasional, serta mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya,” tulis Fu Cong.
Takaichi Tak Mundur
Meski mendapat tekanan internasional, Perdana Menteri Sanae Takaichi menolak mencabut ucapannya. Namun ia menambahkan bahwa dirinya tidak akan berspekulasi lebih jauh mengenai skenario militer di masa depan.
Pernyataan Takaichi, yang dikenal berhaluan konservatif dan hawkish, disebut jauh lebih tegas dibandingkan para pendahulunya yang selama ini hanya menyampaikan kekhawatiran tanpa merinci kemungkinan langkah militer.
Komentar Anda :