BBC Minta Maaf ke Trump Setelah Dokumenter Sunting Pidato yang Menyesatkan
Jumat, 14-11-2025 - 13:56:04 WIB
Riau12.com-LONDON – BBC resmi meminta maaf kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah sebuah dokumenter menayangkan pidatonya dalam bentuk suntingan yang dianggap menyesatkan. Permintaan maaf ini disampaikan melalui surat Ketua BBC, Samir Shah, yang dikirim ke Gedung Putih.
Dalam pernyataannya, BBC mengakui bahwa penggabungan beberapa bagian pidato Trump pada 6 Januari 2021 membuat potongan yang terpisah hampir satu jam terlihat seperti satu rangkaian utuh. Akibatnya, muncul kesan seolah Trump menyerukan tindakan keras secara langsung.
“Suntingan kami secara tidak sengaja menciptakan kesan keliru,” tulis BBC, dikutip dari Associated Press, Jumat 14 November 2025.
Kontroversi ini bermula dari dokumenter BBC Panorama berjudul “Trump: Kesempatan Kedua?” yang diproduksi menjelang Pilpres AS 2024. Dalam proses penyuntingan, pihak ketiga menggabungkan tiga kutipan dari dua bagian pidato berbeda sehingga terdengar seakan Trump menyerukan pendukungnya untuk “berjuang mati-matian” dan berbaris bersamanya. Sementara itu, bagian pidato di mana Trump meminta aksi damai tidak ditampilkan.
Skandal ini mengguncang internal BBC. Direktur Jenderal Tim Davie dan Kepala Berita Deborah Turness mundur dari jabatannya. Davie menegaskan bahwa kejadian ini merusak kepercayaan publik dan menyatakan bahwa sebagai pemimpin redaksi tertinggi, tanggung jawab berada di tangannya.
Sebelumnya, Trump menuntut permintaan maaf dan mengancam menggugat BBC senilai 1 miliar Dolar AS. Kasus ini menjadi sorotan internasional karena menyangkut integritas media dan cara penyajian berita politik yang sensitif.
Komentar Anda :