www.riau12.com
Selasa, 11-November-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Harga Emas Antam Kembali Menguat, Capai Rp2,307 Juta per Gram pada 10 November 2025 | 15:50 WIB - Keterlambatan KUA-PPAS, DPRD Pekanbaru: Pembahasan APBD 2026 Masih Tertunda | 15:39 WIB - 30 Gajah Liar di Tesso Tenggara Dipantau Lewat GPS Collar, Upaya Konservasi Gajah Sumatera | 15:37 WIB - Penyederhanaan Rupiah, BI: Proses Redenominasi Akan Perhatikan Stabilitas Ekonomi dan Sosial | 15:33 WIB - Kasus TBC di Indonesia Kembali Meningkat, Pemerintah Perkuat Jaringan Pengobatan | 15:32 WIB - 43 Pasangan Sudah Terdaftar, Walikota Agung Himbau Masyarakat Manfaatkan Program Nikah Massal Gratis
 
Blunder Liputan RTM: Prabowo Subianto Disebut Jokowi, Sorotan Tajam Mengarah ke Tuan Rumah
Sabtu, 01-11-2025 - 15:49:05 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-Kuala Lumpur – Lembaga penyiaran nasional Malaysia, Radio Televisyen Malaysia (RTM), mendapat sorotan tajam setelah melakukan blunder serius dalam liputan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur. RTM secara keliru menyebut Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat Hubungan Internasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Faruq Arjuna Hendroy, menilai kesalahan ini sangat disayangkan karena dilakukan oleh lembaga penyiaran nasional yang berada di bawah kendali pemerintah Malaysia. Menurutnya, dalam forum internasional yang sangat menjunjung tinggi aspek protokoler, detail kecil seperti nama kepala negara, bendera, atau nama negara wajib diperhatikan secara seksama.

“Sekilas mungkin sepele, tapi itu memengaruhi citra negara tamu dalam menyambut delegasi. Di forum yang menjunjung tinggi aspek protokoler seperti hubungan antarnegara, Malaysia bisa dianggap abai dan ceroboh, atau mungkin tidak menghargai tamu delegasi yang datang,” ujar Faruq, Sabtu (1/11/2025).

Faruq menambahkan, RTM seharusnya bisa dengan mudah memverifikasi informasi mengenai delegasi Indonesia. “Tinggal googling saja, langsung keluar semua informasinya,” kata dia. Ia juga menyoroti bahwa insiden semacam ini bukan pertama kali terjadi. Pada 2017, saat Malaysia menjadi tuan rumah SEA Games, pihak penyelenggara salah mencetak bendera merah-putih Indonesia sehingga menyerupai bendera Polandia, yang memicu protes publik di Indonesia.

Meski demikian, Faruq memperkirakan insiden kali ini tidak akan menimbulkan ketegangan serius antara kedua negara. Ia meyakini Indonesia dan Malaysia tetap mengedepankan harmonisasi dalam hubungan bilateral.

“Sepertinya kasus ini pun akan berakhir dengan damai. Hubungan Indonesia dengan Malaysia dan negara-negara ASEAN lainnya relatif harmonis. Ada riak kecil, tapi tidak sampai memicu ketegangan yang lebih besar,” pungkasnya.




 
Berita Lainnya :
  • Blunder Liputan RTM: Prabowo Subianto Disebut Jokowi, Sorotan Tajam Mengarah ke Tuan Rumah
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved