Dalam pernyataan resmi Istana Buckingham pada Kamis, 30 Oktober 2025, disebutkan bahwa Raja Charles telah memulai proses formal untuk mencabut gaya, gelar, dan kehormatan Pangeran Andrew. Setelah keputusan tersebut, ia tidak lagi dikenal sebagai “Pangeran Andrew,” melainkan hanya Andrew Mountbatten-Windsor. Ia juga diminta meninggalkan kediaman Royal Lodge dan akan menempati tempat tinggal pribadi di Sandringham.

Langkah ini menjadi salah satu keputusan paling drastis dalam sejarah modern Kerajaan Inggris. Terakhir kali tindakan serupa dilakukan pada 1919 terhadap Pangeran Ernest Augustus, yang kehilangan status kebangsawanannya karena berpihak pada Jerman saat Perang Dunia I.

Keputusan Raja Charles muncul setelah tekanan publik meningkat sejak Andrew menyerahkan gelar Adipati York pada awal Oktober lalu. Tekanan itu makin besar setelah terbitnya memoar anumerta Virginia Roberts Giuffre, korban Epstein yang menuduh Andrew melakukan pelecehan seksual. Publik menilai keluarga kerajaan terlalu lama diam menghadapi skandal tersebut.

Pihak Istana Buckingham menyatakan, keputusan ini merupakan bentuk ketegasan Raja terhadap kesalahan serius yang dilakukan anggota keluarga kerajaan. “Kecaman ini dianggap perlu, meskipun ia terus membantah tuduhan terhadapnya,” demikian pernyataan istana. “Yang Mulia ingin menegaskan simpati mendalam kepada para korban dan penyintas pelecehan.”

Andrew, 65 tahun, telah mundur dari tugas-tugas kerajaan sejak 2019 setelah wawancaranya dengan BBC mendapat kecaman luas. Ia juga pernah mencapai penyelesaian di luar pengadilan dengan Giuffre pada 2022, membayar jutaan dolar meskipun tetap menyangkal tuduhan tersebut.

Dengan dicabutnya seluruh gelar, termasuk Adipati York dan kehormatan seperti Order of the Garter, Andrew tidak lagi menjadi anggota aktif keluarga kerajaan. Ia akan meninggalkan Royal Lodge dalam waktu dekat. Meski demikian, Raja Charles dikabarkan tetap memberikan dukungan finansial pribadi kepada adiknya untuk memastikan masa transisi berjalan lancar.