Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut positif bergabungnya Timor-Leste. Ia menyatakan bahwa kehadiran negara termuda di Asia Tenggara ini melengkapi keluarga besar ASEAN dan menegaskan kembali rasa kekerabatan regional. Momen ini juga disaksikan oleh sejumlah pemimpin negara mitra wicara ASEAN, menunjukkan pentingnya langkah inklusif dalam memperkuat solidaritas regional.

Timor-Leste memulai perjalanan menuju keanggotaan ASEAN sejak tahun 2011. Negara yang merdeka pada 2002 ini sempat menjadi pengamat dan mengikuti setiap pertemuan tingkat tinggi ASEAN sebelum akhirnya diterima sebagai anggota penuh pada 2025. Selama proses ini, Timor-Leste harus memenuhi sejumlah persyaratan, mulai dari lokasi geografis di Asia Tenggara, pengakuan oleh seluruh anggota ASEAN, hingga kemampuan melaksanakan kewajiban keanggotaan, termasuk membuka kedutaan besar di seluruh negara anggota dan menghadiri semua pertemuan tingkat menteri dan KTT.

Keanggotaan penuh Timor-Leste juga menuntut partisipasi aktif dalam tiga pilar utama ASEAN, yakni politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya. Tantangan yang dihadapi termasuk memperkuat keamanan nasional, membangun perekonomian yang masih bergantung pada sumber daya alam, dan memberantas korupsi. Singapura sebelumnya sempat menyatakan keraguannya terhadap kemampuan Timor-Leste mengelola kewajiban sebagai anggota penuh.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Timor-Leste menunjukkan kematangan politik dan kesiapan untuk bergabung secara penuh. Dukungan dari beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, menjadi kunci diterimanya Timor-Leste. Pemerintah Timor-Leste berkomitmen untuk mengikuti semua kesepakatan, deklarasi, dan prinsip-prinsip ASEAN, memperkuat posisi negara ini di kancah regional.

Keanggotaan penuh Timor-Leste di ASEAN diharapkan mampu memperkuat citra kawasan sebagai satu kesatuan yang utuh, damai, dan inklusif. Negara termuda di Asia Tenggara ini kini memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan anggota lainnya, sekaligus membuka peluang kerja sama ekonomi, politik, dan sosial-budaya yang lebih luas di kawasan.

Dengan resmi menjadi anggota penuh, Timor-Leste juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam berbagai inisiatif regional, termasuk pembangunan ekonomi berkelanjutan, peningkatan integrasi perdagangan, dan kerjasama keamanan, sekaligus menjadi contoh bagi negara-negara baru yang ingin memperkuat peran di ASEAN.