AS dan Australia Tandatangani Kesepakatan Strategis untuk Pasokan Mineral Penting, Redam Dominasi China.
Selasa, 21-10-2025 - 14:45:42 WIB
Riau12.com-WASHINGTON – Amerika Serikat dan Australia resmi menandatangani perjanjian strategis terkait pasokan tanah jarang dan mineral penting di Gedung Putih, Senin (20/10/2025) waktu setempat. Kesepakatan tersebut ditandatangani langsung oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, yang disebut sebagai tonggak penting dalam upaya memperkuat keamanan energi serta ekonomi kedua negara di tengah dominasi pasar global oleh China.
“Kami telah bekerja keras untuk ini. Kesepakatan ini penting bagi keamanan energi dan ekonomi kedua negara,” ujar Trump di hadapan wartawan, seperti dilaporkan Al-Jazeera, Selasa (21/10/2025).
Berdasarkan salinan perjanjian dari kantor Perdana Menteri Australia, kedua negara akan menginvestasikan masing-masing 1 miliar dolar AS dalam enam bulan ke depan. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan tambang serta pembangunan fasilitas pengolahan mineral penting yang menjadi bahan dasar berbagai teknologi modern.
Perjanjian ini juga mencakup penetapan harga dasar atau minimum price untuk sejumlah mineral strategis. Langkah tersebut diharapkan dapat menstabilkan pasar global yang selama ini bergantung pada kebijakan ekspor China. Penetapan harga dasar ini memberikan kepastian bagi industri tambang di negara-negara Barat yang selama ini menghadapi fluktuasi harga ekstrem akibat kontrol pasar oleh Beijing.
Menurut data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), China masih menguasai cadangan tanah jarang terbesar di dunia. Namun, Australia juga memiliki sumber daya besar dan kini berupaya memperkuat posisinya dalam rantai pasok global sebagai alternatif utama bagi negara-negara Barat.
Langkah ini sekaligus mempertegas strategi Washington dan Canberra dalam mengurangi ketergantungan terhadap China untuk pasokan bahan penting seperti litium, nikel, dan kobalt komponen utama kendaraan listrik, turbin angin, radar militer, hingga mesin pesawat.
Australia dalam perjanjian ini juga akan membuka akses bagi sekutu strategis seperti Amerika Serikat dan Inggris terhadap cadangan mineralnya. Kebijakan ini dianggap sebagai bentuk solidaritas ekonomi sekaligus upaya memperkuat blok pasokan energi bersih di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global.
Dengan kesepakatan tersebut, Amerika Serikat dan Australia berharap dapat menciptakan rantai pasok baru yang lebih aman, berkelanjutan, serta mampu menekan dominasi China dalam perdagangan mineral penting dunia.
Komentar Anda :