Trump Ultimatum Hamas Usai Gencatan Senjata: Serahkan Sandera atau Hadapi Konsekuensi
Sabtu, 18-10-2025 - 13:56:15 WIB
Riau12.com-GAZA – Ketegangan kembali meningkat di Jalur Gaza meski gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera diberlakukan sejak pekan lalu. Sejumlah kelompok bersenjata dilaporkan terlibat bentrokan internal untuk memperebutkan pengaruh, sementara sebagian pihak dituding menyelewengkan bantuan kemanusiaan yang memperburuk krisis kelaparan.
Menanggapi situasi itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Hamas. Ia menegaskan kesabarannya terbatas dan memperingatkan akan mengambil tindakan tegas bila kekerasan internal terus berlanjut.
“Mereka harus melucuti senjata. Jika tidak, kami yang akan melucuti mereka, cepat dan mungkin dengan kekerasan,” tulis Trump melalui akun resminya di platform Truth Social, seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (17/10/2025).
Hingga berita ini diturunkan, Gedung Putih belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait ancaman tersebut.
Dalam rancangan gencatan senjata yang diusulkan Trump, Hamas diwajibkan menyerahkan seluruh sandera — baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia — sebelum batas waktu hari Senin. Jika gagal, kelompok itu diminta segera memberikan informasi dan menyerahkan jenazah para sandera.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan berkompromi dalam pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Sayap bersenjata Hamas mengklaim telah menyerahkan beberapa jenazah sandera yang mereka temukan dan berkomitmen melanjutkan proses pemulangan sesuai perjanjian.
Di sisi lain, Amerika Serikat dilaporkan telah mengirim sekitar 200 personel ke Israel untuk membantu memantau implementasi gencatan senjata. Namun, Washington memastikan tidak akan mengerahkan pasukan ke wilayah Gaza.
Situasi di Gaza masih sangat rentan. Bentrokan antarfraksi, keterlambatan distribusi bantuan, serta ketegangan politik antara Israel dan Hamas menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pecahnya kembali konflik bersenjata dalam waktu dekat.
Komentar Anda :