Keputusan ini diumumkan Jumat (19/9/2025), menyusul konflik Ukraina yang pecah sejak 2022. Sebagai imbas perang tersebut, kedua negara sudah lebih dulu dijauhi dari sejumlah ajang olahraga internasional.

Meski demikian, IOC tetap memberi pengecualian. Sejumlah atlet Rusia dan Belarus masih diperbolehkan tampil, namun hanya sebagai individu dengan status netral—tanpa mengibarkan bendera atau menyebut nama negara mereka. Aturan ini sama dengan yang diberlakukan pada Olimpiade Paris 2024.

“Tim dengan paspor Rusia atau Belarus tidak akan dipertimbangkan,” tegas IOC, dikutip dari RT, Sabtu (20/9/2025).

Presiden IOC Kirsty Coventry menambahkan, pendekatan yang diterapkan kali ini tidak mengalami perubahan. “Tidak ada yang berubah,” katanya.

Pemerintah Rusia berulang kali menuduh Barat mencampuradukkan politik dengan olahraga serta menekan federasi internasional agar menyingkirkan atlet Rusia. Namun, para atlet negeri Beruang Merah tetap menunjukkan ketangguhan.

Pada Kejuaraan Akuatik Dunia 2025 di Singapura bulan lalu, tim renang Rusia yang berlaga sebagai “atlet netral” berhasil meraih 18 medali, enam di antaranya emas, sekaligus menempati posisi keempat. Itu merupakan kesempatan pertama mereka tampil dengan aturan netral sejak 2016.

Moskow menilai keputusan IOC sebagai pelanggaran terhadap Piagam Olimpiade yang seharusnya menegakkan semangat olahraga bebas politik.

Olimpiade Musim Dingin 2026 sendiri dijadwalkan berlangsung pada Februari 2026 di Milan dan Cortina d’Ampezzo, Italia.