Rekaman itu langsung memicu dugaan publik bahwa ledakan berasal dari rudal yang berhasil dicegat sistem pertahanan Arab Saudi. Namun, otoritas Al Haramain menegaskan agar masyarakat menahan diri dan tidak berspekulasi sebelum ada pernyataan resmi.

“Kami mengetahui adanya insiden di dekat Masjid Nabawi sekitar pukul 05.43 kemarin pagi. Suara ledakan terdengar dan beberapa visual terekam. Kami mengimbau semua pihak tidak berspekulasi dan menunggu informasi resmi,” tulis akun Inside the Haramain di platform X.

Spekulasi ini kian menguat karena sehari sebelumnya militer Israel mengklaim telah mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman. Klaim itu disampaikan setelah Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa, serta Provinsi Jawf, yang menewaskan sedikitnya 46 orang dan melukai lebih dari 160 orang.

“Sirene berbunyi di beberapa wilayah Israel, dan sebuah rudal dari Yaman berhasil dicegat,” demikian pernyataan militer Israel yang dikutip AFP.

Kelompok Houthi menyebut serangan Israel menargetkan kompleks militer mereka. Juru bicara Anees Alasbahi merinci, korban di Sanaa mencapai 28 orang tewas dan 113 luka-luka, sementara di Jawf terdapat tujuh tewas dan 18 luka-luka.

Serangan tersebut terjadi tak lama setelah Perdana Menteri Houthi, Ahmed Ghaleb Nasser al-Rahawi, bersama sejumlah pejabat tewas dalam rapat di Sanaa bulan lalu. Peristiwa itu disebut sebagai serangan paling mematikan terhadap pimpinan Houthi dalam dua tahun terakhir, dan erat kaitannya dengan eskalasi perang di Gaza.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah Arab Saudi belum memberikan keterangan resmi terkait suara ledakan di Madinah. Negara tersebut berbatasan langsung dengan Yaman, yang sejak lama dilanda perang saudara dan kini semakin terseret dalam konflik regional akibat perang Israel–Palestina.