"Kabar baik! Kita telah menemukan kapal San Jose," kicau Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos melalui akun Twitter miliknya @JuanManSantos, dilansir dari Independent, Minggu (6/12/2015).

Penemuan kapal bersejarah ini sempat memicu konflik antara pemerintah Kolombia dan Armada, Pencarian di Laut atau Sea Search Armada (SSA) milik AS mengenai hak kepemilikan.

Pasalnya, SSA mengklaim lebih dulu menemukan kapal karam berusia lebih dari 300 tahun itu sejak 1981. Sementara pemerintah Kolombia menyatakan bahwa setiap benda bersejarah yang ditemukan di perairan Kolombia otomatis menjadi hak milik negara tersebut

Keduanya kemudian mengikuti kebiasaan internasional dan sepakat untuk membagi hasil penjualan. Namun pada 2011, pengadilan AS memutuskan bahwa kapal San Jose sepenuhnya milik Pemerintah Kolombia.

Dilansir dari The Guardian, Juan berencana mendirikan museum khusus untuk memamerkan kapal San Jose di dekat Laut Karibia, pelabuhan Cartagena.

"Kami akan membangun museum besar di sini, di Cartagena. Tanpa keraguan sedikit pun, bangkai kapal yang kami temukan ini sungguh-sungguh kapal San Jose yang tenggelam di perairan Karibia 307 tahun yang lalu," tegas Santos.

Tim arkeologi dan beberapa peneliti diturunkan untuk menyelidiki kapal tersebut. Gambar Sonar (sistem pendeteksi objek bawah laut) sejauh ini mengungkapkan meriam perunggu dibuat khusus untuk kapal, senjata, keramik dan artefak lainnya.

"Penggalian arkeologi dan tes ilmiah pada bangkai kapal tersebut akan terus dilakukan untuk memastikan kapal yang telah menewaskan 600 orang itu bisa dilestarikan dengan baik," terangnya.

Kapal San Jose merupakan kapal Spanyol yang ditenggelamkan Inggris pada 8 Juni 1708 di Lautan Karibia, dekat kota Cartagena. Diberitakan, kapal besar itu adalah bagian dari armada yang bertempur melawan Inggris selama Perang Suksesi Spanyol pimpinan Raja Phillip V.(r12/okz)