www.riau12.com
Kamis, 16-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Empat Proyek Tol Strategis di Riau Tetap Lanjut di Era Presiden Prabowo, Siap Perkuat Konektivitas Sumatera | 15:52 WIB - Skuad Nasional Senam Indonesia Siap Tampil di Kejuaraan Dunia dengan Tiga Atlet Riau | 15:42 WIB - Konflik Lahan di Kuansing, Masyarakat Pucuk Rantau Dinilai Dirugikan oleh Perusahaan HGU | 15:34 WIB - Pemko Pekanbaru Perkuat Layanan di Akar Rumput, THL Bapenda Disebar ke Kecamatan | 15:09 WIB - Konflik Tapal Batas Bencah Kelubi Memanas, DPRD Kampar Keluarkan Empat Rekomendasi Tegas | 14:38 WIB - Kisah Lucu Nu’aiman bin Amr, Sahabat Nabi yang Bikin Rasulullah Tertawa Lepas
 
Peretasan Berbasis AI Semakin Canggih, 2,5 Miliar Terancam
Kamis, 06-02-2025 - 13:34:08 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - Pengguna Gmail di seluruh dunia sedang dalam bahaya setelah muncul teknik peretasan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang semakin canggih.

Sekitar 2,5 miliar akun Gmail berpotensi menjadi target, sehingga penting bagi pengguna untuk memahami modus baru ini dan mengambil langkah pencegahan guna melindungi data pribadi mereka.

Dilansir dari Gizchina, Kamis (6/2/2025), para peretas kini memanfaatkan AI untuk melancarkan serangan siber yang lebih meyakinkan dan sulit dikenali.

Mereka menyamar sebagai agen Google support dan menghubungi pengguna dengan mengatakan akun Gmail korban telah dibobol, menciptakan kepanikan dengan menyebut data pribadi pengguna terancam atau telah diakses oleh pihak ketiga.

Modus utama mereka adalah meminta kode pemulihan Gmail dengan alasan untuk memulihkan akun. Setelah korban memberikan kode tersebut, peretas mendapatkan akses penuh ke akun Gmail dan dapat menggunakannya untuk melakukan pencurian identitas, bahkan penipuan finansial.

Cara Lindungi Akun Gmail

Google memberikan beberapa langkah penting untuk membantu pengguna melindungi akun mereka dari ancaman peretasan berbasis AI:

1. Jangan Pernah Membagikan Kode Pemulihan Gmail

Google menegaskan, pihaknya tidak akan pernah meminta kode pemulihan melalui telepon, email, atau pesan teks. Apabila ada pihak yang mengaku dari Google support dan meminta kode tersebut, bisa dipastikan itu adalah penipuan.

2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Google sangat menyarankan pengguna untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) guna menambah lapisan keamanan ekstra. Dengan 2FA, meskipun peretas berhasil mendapatkan kata sandi, mereka tetap tidak bisa mengakses akun tanpa kode verifikasi tambahan.(***)

Sumber: Cakaplah



 
Berita Lainnya :
  • Peretasan Berbasis AI Semakin Canggih, 2,5 Miliar Terancam
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved