www.riau12.com
Minggu, 19-Oktober-2025 | Jam Digital
11:42 WIB - Dari Pekanbaru untuk Indonesia, Pemuda Inhil Riau Dirikan Sekolah Sepakbola Riau Gemilang | 10:23 WIB - Proyek Strategis: Pintu Air Bagan Punak Meranti Dimulai, Kendalikan Pasang Laut di Batu Enam | 06:38 WIB - Disaksikan Hanif Dhakiri, LKP PKB Riau Resmi Dilantik, Wahid: Politik Harus Dijalani dengan Keikhlasan | 16:00 WIB - Duel Sengit di Kaharuddin Nasution: PSPS Pekanbaru Tantang Sumsel United, Adu Strategi Aji Santoso vs Nilmaizar | 15:50 WIB - Update Harga Emas Antam 18 Oktober 2025, Buyback Rp2,277 Juta per Gram | 15:35 WIB - Patroli Gabungan Polres Kampar–Kodim 0313 KPR Bongkar Aktivitas Galian C Ilegal di Pasir Sialang
 
Minat Indonesia Gabung ke BRICS Tak Gentar, Meski Diancam Trump
Selasa, 03-12-2024 - 10:38:15 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan menerapkan tarif hingga 100 persen bagi anggota BRICS karena dinilai melemahkan dolar AS.

Meski demikian, ancaman ini tak menyurutkan niat Indonesia untuk bergabung dengan organisasi tersebut. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Sugiono di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.

“Masih (minat masuk BRICS), belum ada perubahan,” kata Sugiono, dikutip dari KUMPARAN.

Sugiono menjelaskan, ancaman Trump terkait dedolarisasi tidak relevan dengan pembahasan dalam KTT BRICS di Kazan, Rusia, Oktober lalu.

“Pada saat KTT BRICS di Kazan [Rusia] itu tidak ada pembicaraan mengenai dedolarisasi. Kalau misalnya ada statement dari presiden terpilih Amerika Serikat seperti itu, ya, yang pasti pada saat KTT kemarin tidak dibicarakan,” ujarnya.
Menurut Sugiono, ancaman Trump tersebut tidak akan mengubah langkah Indonesia kecuali jika ada ancaman nyata terhadap kepentingan nasional.

“Kalau misalnya itu merupakan sesuatu yang sifatnya mengancam kepentingan nasional, ya, kita bisa saja kan melihat kembali siklusnya seperti apa,” ujarnya.

BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, serta tambahan anggota seperti Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab, belakangan gencar mendorong dedolarisasi untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional dengan mengutamakan penggunaan mata uang lokal.(***)

Sumber: Riauonline




 
Berita Lainnya :
  • Minat Indonesia Gabung ke BRICS Tak Gentar, Meski Diancam Trump
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved