Penemuan ini berkat teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan yang dikenal sebagai Mega Diamond Recovery X-ray Transmission atau MDR XRT.

Teknologi MDR XRT berfungsi seperti pemindai bagasi di bandara, bekerja untuk mendeteksi permata agar tidak hancur.

William Lamb, presiden dan CEO Lucara, mengatakan sangat senang dengan temuan tersebut. Dia menyebut permata itu sungguh luar biasa.

IFL Science mencatat, kegembiraan ini bukan kali pertama. Lucara Diamond memiliki catatan panjang menemukan permata raksasa. Lucara pernah menemukan Lesedi La Rona 1.109 karat dan Sewelô 1.758 karat.

Namun gelar berlian terbesar di dunia masih dipegang Cullinan Diamond yang ditemukan di tambang Afrika Selatan pada tahun 1905. Beratnya mencapai 621 gram atau seberat bola basket standar NBA.

Berlian tak hanya bermanfaat sebagai perhiasan dan industri, tapi juga dapat memberi tahu para ilmuwan tentang sejarah Bumi.

Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu, misalnya, menganalisis berlian superdalam berusia 650 hingga 450 juta tahun yang ditambang dari Brasil dan Afrika Barat.

Dari benda ini para ilmuwan menemukan banyak hal baru tentang bagaimana superkontinen purba Gondwana terbentuk.(***)

Sumber: Cakaplah