www.riau12.com
Rabu, 22-Oktober-2025 | Jam Digital
19:51 WIB - Dari Lapangan Lubuk Sakai, Semangat Santri Menggelora: Sukardi dan Camat Ganda Ade Kompak Kobarkan Spirit Kebangsaan | 19:20 WIB - Raja Ferza Fakhlevi Kobarkan Semangat Nasionalisme Santri di Peringatan Hari Santri 2025 Kampar | 16:00 WIB - Tragis, Gadis 17 Tahun di Pekanbaru Meninggal Geger Otak Akibat Dianiaya Kekasih | 15:50 WIB - Efisiensi Anggaran Buat KONI Riau Pangkas Cabor Porprov XI 2026, Siak Masih Kekurangan Venue | 15:40 WIB - Mobil Pelayanan Keliling dan Sistem RW, Strategi Pemko Pekanbaru Tingkatkan Akses Publik | 15:30 WIB - Basarnas: Kapal Lintas Batas dari Selatpanjang Karam, Awak Kapal Dievakuasi Polis Marin Malaysia
 
PBB Sebut Cuaca Panas Ekstrem Tewaskan 500.000 Orang Per Tahun
Jumat, 26-07-2024 - 14:37:24 WIB

TERKAIT:
   
 

(Segmenberita) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya panas yang makin meningkat bagi dunia. Sebanyak 500.000 orang tewas per tahun.

"Panas diperkirakan membunuh hampir setengah juta orang per tahun, sekitar 30 kali lebih banyak dari pada siklon tropis," kata Guterres.

Panas ekstrem adalah ketidaknormalan baru. "Namun, kabar baiknya adalah kita dapat menyelamatkan nyawa dan membatasi dampaknya,” tambahnya.

Guterres menekankan bahwa panas ekstrem makin menghancurkan ekonomi, memperlebar kesenjangan, melemahkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) PBB dan membunuh korban.

Oleh karena itu, Sekjen PBB tersebut mengatakan bahwa dia meluncurkan tuntutan global dengan empat area fokus, yaitu merawat yang paling rentan, meningkatkan perlindungan bagi pekerja, meningkatkan ketahanan ekonomi dan masyarakat dengan menggunakan data dan sains.

Guterres menegaskan, poin utamanya yaitu fokus komunitas internasional sekarang adalah dampak panas ekstrem.

"Namun, jangan lupa bahwa masih banyak lagi gejala krisis iklim yang menghancurkan, yaitu badai yang makin dahsyat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, dan masih banyak lagi," kata Guterres.

Untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, semua perlu melawan penyakit. “Penyakit itu adalah kegilaan yang membakar satu-satunya rumah kita. Penyakit itu adalah kecanduan bahan bakar fosil. Penyakit itu adalah tidak adanya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim," ujarnya.

Guterres mengatakan G20 harus mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan mendukung negara-negara dan masyarakat yang rentan.

"Pesannya jelas, panas sedang terjadi. Panas ekstrem berdampak ekstrem pada manusia dan planet ini. Dunia harus bangkit menghadapi tantangan kenaikan suhu," tambah Guterres.(***)

Sumber: Cakaplah



 
Berita Lainnya :
  • PBB Sebut Cuaca Panas Ekstrem Tewaskan 500.000 Orang Per Tahun
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved