Berhasil Pertahankan Sebagai Raja Otomotif Dunia, Ternyata Toyota Dilanda Skandal Pelanggaran
Riau12.com-Jakarta - Bagi Toyota, awal tahun 2024 menjadi periode yang penuh warna. Produsen mobil tersebut mempertahankan posisinya sebagai raja otomotif dunia. Di sisi lain, Toyota dilanda serangkaian skandal pelanggaran yang melibatkan perusahaan-perusahaan grupnya.
Kemarin, Toyota merilis data penjualan kendaraan sepanjang 2023. Produsen otomotif asal Jepang itu memecahkan rekor penjualan tahunan secara global. Lebih dari 11 juta unit kendaraan dari grup Toyota terjual sepanjang tahun 2023.
Berkat berkurangnya dampak krisis chip semikonduktor, Toyota melaporkan penjualan kendaraannya naik 7,2 persen dari tahun 2022. Total penjualan semua merek mobil di bawah payung Toyota mencapai 11,23 juta unit. Produksi mobil Toyota dan grup perusahaannya juga naik 8,6 persen menjadi 11,52 juta unit. Itu pun mencapai rekor tertingginya.
Meski begitu, Toyota dan anak perusahaannya akhir-akhir ini dilanda oleh serangkaian skandal pelanggaran. Pada 2022, terungkap Hino memanipulasi data uji emisi mesinnya. Pihak Hino mengungkapkan kesalahan ini terjadi pada salah satu pabrik Hino di Jepang, di mana pabrik tersebut menjalankan serangkaian tes mesin. Pada salah satu bagian mesin, sistem pembuangannya diganti selama masa pengujian agar mendapatkan hasil baik dan lolos uji emisi.
Daihatsu yang juga berada di bawah naungan Grup Toyota mengumumkan adanya manipulasi saat uji tabrak pada model Perodua Axia dan Yaris Ativ. Menyusul setelahnya ditemukan juga manipulasi uji tabrakan pada Toyota Raize dan Daihatsu Rocky di Jepang.
Desember 2023, Daihatsu kembali mengumumkan adanya penyimpangan prosedur pada pengujian mobilnya. Dari hasil investigasi tersebut ditemukan ada penyimpangan dalam 174 item dalam 25 kategori pengujian. Sebelumnya telah ditemukan ketidakberesan pada lapisan pintu dan uji tabrakan samping. Mobil-mobil Toyota pun terdampak dari temuan itu. Bahkan dari hasil investigasi itu, pemerintah Jepang juga mencabut izin sertifikasi dari Gran Max, Mazda Bongo, dan Toyota Town Ace.
Terbaru, Toyota juga mengumumkan adanya manipulasi saat tes mesin diesel. Penyelidikan menemukan bahwa kejanggalan terjadi selama pengujian output horsepower untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. Selama pengujian sertifikasi, kinerja output horsepower mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit.
Bos besar Toyota, Akio Toyoda, meminta maaf atas skandal yang terungkap bertubi-tubi ini. Toyoda berjanji untuk mereformasi grup perusahaannya.
"Saya akan memimpin upaya transformasi sebagai orang yang bertanggung jawab atas grup ini," kata cucu pendiri Toyota itu dikutip Japan Times.
Toyoda juga mengungkapkan visi baru untuk grupnya, yaitu "Menciptakan jalan ke depan, bersama-sama."
"Apa yang harus saya lakukan saat ini adalah menunjukkan arah yang harus dituju grup ini dan menciptakan tempat bagi generasi berikutnya untuk kembali ke sana jika mereka terpuruk," kata Toyoda.
Sumber: detik.com
Komentar Anda :