www.riau12.com
Kamis, 16-Oktober-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Rp50 Miliar untuk Infrastruktur: Pemkab Rohil Fokus Perkuat Akses Antarwilayah Tahun 2025 | 15:45 WIB - Polresta Pekanbaru Tetapkan FAS Tersangka Dugaan Persetubuhan dan Pelanggaran UU ITE | 15:36 WIB - Pajak BBM Riau Kalah dengan Kaltim, DPRD Tekan Pemerintah Segera Tindaklanjuti | 15:29 WIB - Digital Hoarding: Kebiasaan Menimbun Data yang Bisa Ganggu Produktivitas dan Kesehatan Mental | 15:16 WIB - DPRD Kuansing Sebut Keterlambatan SPMT Bentuk Pembangkangan Pemkab Terhadap Pusat | 15:02 WIB - Pembentukan Satgas Pengawasan RoRo Bengkalis Menuai Pro dan Kontra
 
Serang Jet-jet Rusia, Militan ISIS Melarikan Diri Secara Massal
Sabtu, 17-10-2015 - 14:20:51 WIB

TERKAIT:
   
 

MOSKOW, Riau12.com - Serangan udara Suriah di Suriah melalui pesawat-pesawat jet tempur telah membuat kelompok ISIS mengalami demoralisasi. Kini, militan ISIS mulai melarikan diri secara massal.
 
Hal itu disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia saat mengumumkan hasil sementara agresi militer Rusia di Suriah untuk menolong rezim Presiden Bashar al-Assad, pada hari Jumat.
 
"Mayoritas geng bersenjata mengalami demoralisasi. Ketidakpuasan dengan komandan lapangan telah berkembang di tengah para militan, dan ada contoh perintah tidak dipatuhi," kata Kepala Staf Direktorat Operasi Rusia, Kolonel Jenderal Andrei Kartapolov.
 
Menurutnya, kasus desersi di antara para militan tidak lagi terisolasi."Mereka sekarang melarikan diri secara massal," lanjut Kartapolov, seperti dikutip Russia Today.
 
Untuk memantau situasi di lapangan, pesawat tak berawak pengintai Rusia telah diintensifkan. Rusia mengklaim Sejak agresi militer diluncurkan terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Suriah atas permintaan Presiden Assad, sekitar 530 serangan udara telah diluncurkan. Ratusan militan diklaim tewas. Puluhan pos komando, depot senjata dan infrastruktur ISIS lainnya hancur.
 
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam konferensi pers bersama Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, mengatakan perang sipil Suriah adalah magnet bagi ekstremis dan hanya bisa berakhir dengan solusi politik.
 
Obama menegaskan AS tetap berseberangan dengan Rusia dalam strategi militer di Suriah. "Tidak ada pertemuan pikiran dalam hal strategi," katanya. Perbedaan mendasar antara AS dan Rusia, kata Obama, adalah soal sikap Presiden Vladimir Putin yang terus mendukung sekutunya, Presiden Assad.
 
"Presiden Putin percaya jika dia terus melakukan apa yang dia miliki selama lima tahun terakhir, dan itu adalah untuk menopang rezim Assad," kata Obama, seperti dikutip Reuters, Sabtu (17/10/2015).



 
Berita Lainnya :
  • Serang Jet-jet Rusia, Militan ISIS Melarikan Diri Secara Massal
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved