Terungkap, Berita Hoax Media Barat Soal Serangan di Suriah
Kamis, 08-10-2015 - 16:39:53 WIB
MOSKOW, Riau12.com � Pemberitaan media mengenaiserangan Rusia terhadap kelompok militan ISISdan kelompok teroris lainnya simpang siur. Beberapa media Barat memuat laporan yang menyatakan adanya korban jiwa warga sipil serta serangan salah sasaran dari serangan yang dilakukan jet tempur Rusia.
Laporan yang dilansir Russia Today Kamis (8/10/2015), memberikan bantahan terhadap berita yang dimuat media-media tersebut dengan menunjukkan beberapa kesalahan yang ada dalam pemberitaan tersebut.
Salah satu berita yang muncul di media sosial pada 30 September 2015, menyebutkan serangan udara Rusia di Kota Homs, Suriah menewaskan 33 warga sipil termasuk tiga orang korban anak-anak. Dalam berita yang dilansir organisasi nonpemerintah (nongovermental organisation/NGO) White Helmets melalui akun Twitter @SyriaCivilDef itu menunjukkan foto pria yang sedang memeluk seorang anak yang terluka.
Belakangan terbukti bahwa foto yang digunakan NGO yang dibiayai Amerika Serikat (AS) dalam pemberitaannya itu ternyata diambil lima hari sebelumnya, tepatnya pada 25 September 2015, dan dimuat dalam laporan di akun Twitter lain milik Syrian Network (@SNHR). Keterangan yang dicantumkan menyatakan bahwa foto itu diambil setelah serangan udara yang dilakukan Pemerintah Suriah di daerah Al Rastan, Homs, Suriah.
Berita dari White Helmets tersebut sempat dimuat di beberapa media dunia sebelum akhirnya diketahui menggunakan foto palsu.
Berita kontroversial lainnya dimuat surat kabar Inggris, The Telegraph pada 2 Oktober 2015 yang melaporkan tewasnya pemimpin kelompok oposisi Suriah, Kapten Iyad al-Deek akibat serangan udara Rusia. Kantor berita AS, CBS News lebih dahulu melansir berita serupa pada 30 September 2015.
Laporan dari dua media terkemuka tersebut menjadi janggal karena pada 10 Januari 2014, media Suriah Yalla Souriya memuat berita mengenai penculikan Iyad yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS. Pada 25 Juni 2015,All4Syria bahkan melaporkan bahwa Iyad telah tewas.
Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam pertemuan dengan pers, Selasa 6 Oktober 2015 mengungkapkan bahwa dia tidak heran atas pemberitaan negatif dari media barat atas operasi militer yang dilakukan negerinya di Suriah. Bahkan, dia mengatakan bahwa propaganda dan berita-berita semacam itu telah muncul sebelum jet-jet tempur Rusia lepas landas untuk menyerang posisi-posisi yang dikuasai ISIS 30 September 2015.(r12/okz)
Komentar Anda :