PLTA Koto Panjang: Debit Air Meningkat, Elevasi Waduk Stabil dan Belum Perlu Spillway
Senin, 15-12-2025 - 15:25:42 WIB
Riau12.com-BANGKINANG – Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang di Kampar, Riau, kembali mengalami kenaikan pada Senin pagi, 15 Desember 2025. Meski demikian, manajemen memastikan kondisi waduk masih berada dalam batas aman dan belum memerlukan tindakan pembukaan pintu pelimpah.
Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, melalui perwakilannya, Erikmon, menyampaikan bahwa hasil pemantauan pukul 07.00 WIB menunjukkan elevasi waduk berada di angka 76,80 meter di atas permukaan laut. Angka ini naik sekitar 12 sentimeter dibandingkan sehari sebelumnya yang tercatat 76,68 meter.
Erikmon menjelaskan, pada Senin pagi, debit air masuk (inflow) dan debit air keluar melalui turbin (outflow) tercatat seimbang, masing-masing sebesar 310,3 meter kubik per detik. Kondisi ini membuat elevasi waduk tetap terjaga meski sebelumnya sempat terjadi lonjakan inflow.
Sebagai perbandingan, pada Minggu pagi, inflow sempat mencapai 751,87 meter kubik per detik, sementara outflow tercatat 309,57 meter kubik per detik. Tingginya debit air masuk tersebut memengaruhi kenaikan elevasi yang terpantau hari ini.
"Kenaikan ini masih wajar dan terkendali. Saat inflow kembali seimbang dengan outflow, elevasi cenderung stabil," ujar Erikmon.
Terkait pembukaan pintu pelimpah atau spillway, manajemen PLTA menegaskan langkah tersebut hanya dilakukan dalam kondisi tertentu. Secara teknis, spillway baru dibuka apabila elevasi melewati 83 meter dengan inflow minimal 1.000 meter kubik per detik. Pembukaan juga dapat dilakukan melalui mekanisme early release berdasarkan perhitungan teknis, yang mengacu pada prediksi curah hujan BMKG serta posisi elevasi terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW).
Selain itu, spillway juga bisa dibuka apabila pembangkit tidak mampu beroperasi akibat gangguan peralatan, atau saat elevasi turun di bawah 73,50 meter.
Manajemen PLTA Koto Panjang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak bersumber dari kanal resmi. "Kami terus memantau kondisi waduk dan akan menyampaikan informasi resmi jika terjadi perubahan signifikan," tutup Erikmon.
Komentar Anda :