www.riau12.com
Selasa, 16-Desember-2025 | Jam Digital
16:00 WIB - Pemprov Aceh Minta Bantuan UNDP dan UNICEF Tangani Pascabencana Banjir dan Longsor | 15:48 WIB - Dukung UMKM Alumni, IKA Akuntansi UIN Suska Riau Buka Layanan Sertifikasi Halal dan NIB Gratis | 15:39 WIB - Absennya Plt Gubernur dan Sekdaprov Sebabkan Penundaan Rapat Paripurna DPRD Riau | 15:25 WIB - PLTA Koto Panjang: Debit Air Meningkat, Elevasi Waduk Stabil dan Belum Perlu Spillway | 15:24 WIB - Truk Tronton PT Arara Abadi Tabrak Kabel Listrik di Jalan Permukiman Pelalawan, Warga Terpaksa Gelap Gulita | 15:21 WIB - Infeksi EEHV Sebabkan Kematian Gajah Sumatera Laila, BBKSDA Tingkatkan Pemantauan
 
DPRD Riau Usul Kenaikan Pajak Air Waduk PLTA Koto Panjang, Target PAD Naik 4 Kali Lipat
Senin, 15-12-2025 - 15:16:22 WIB
TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU – Panitia Khusus Optimalisasi Pendapatan DPRD Provinsi Riau mulai bergerak mencari sektor-sektor potensial yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun 2026. Salah satu fokus utama Pansus adalah pengelolaan Pajak Air Permukaan (PAP) di Waduk PLTA Koto Panjang.


Ketua Pansus yang juga merupakan anggota Komisi III DPRD Riau, Abdullah, mengatakan kenaikan tarif PAP di waduk tersebut sudah sangat wajar. Hal ini mengingat tarif pajak air permukaan tersebut tidak pernah mengalami perubahan selama 13 tahun terakhir. Saat ini, Pemprov Riau hanya memungut 10 persen per kWh dari pengelolaan air waduk, yang berarti pemerintah hanya menerima Rp5 per kWh.


"10 persen per kWh itu artinya, Pemprov Riau hanya mendapatkan Rp5 per kWh. Tarif ini sudah 13 tahun tidak pernah berubah," ujarnya, Sabtu, 13 Desember 2025.


Dengan tarif saat ini, Pemprov Riau hanya berhasil meraup Rp2,5 miliar dari PAP sepanjang tahun 2025. Untuk itu, DPRD Riau berencana merekomendasikan kenaikan tarif menjadi empat kali lipat dari nilai saat ini, sehingga target PAD dari sektor ini bisa mencapai Rp20 miliar di tahun 2026.


Abdullah menambahkan, kenaikan PAP dianggap wajar mengingat harga jual listrik dari PLN kepada masyarakat telah meningkat signifikan dibandingkan 13 tahun lalu. "Kita targetkan kenaikan PAP empat kali lipat, jadi kita bisa menerima Rp20 miliar tahun depan. Karena kWh listrik yang dijual PLN ke masyarakat juga sudah jauh tinggi harganya dibandingkan 13 tahun lalu," pungkasnya.


Rencana kenaikan pajak air permukaan ini menjadi salah satu langkah strategis DPRD Riau dalam mendorong optimalisasi PAD, sekaligus memastikan pengelolaan sumber daya alam di provinsi ini lebih menguntungkan bagi pembangunan daerah.


 




 
Berita Lainnya :
  • DPRD Riau Usul Kenaikan Pajak Air Waduk PLTA Koto Panjang, Target PAD Naik 4 Kali Lipat
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    7 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved