Riau12.com-KAMPAR – Setelah mengalami penyusutan drastis selama musim kemarau, debit air di sejumlah sungai besar di Kabupaten Kampar mulai meningkat seiring tingginya curah hujan beberapa hari terakhir.
Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi luapan air dan banjir bandang di masa peralihan musim ini.
Kabupaten Kampar memiliki tiga sungai besar yang menjadi sumber kehidupan masyarakat, yakni Sungai Kampar, Sungai Kampar Kiri, dan Sungai Tapung. Saat ini, kenaikan debit air mulai tampak terutama di aliran Sungai Kampar, meski belum menunjukkan lonjakan signifikan.
Kepala Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kampar, Adi Candra Lukita, mengatakan bahwa selama musim kemarau lalu, permukaan Sungai Kampar sempat turun hingga 1,5 meter.
“Sekarang sudah naik lagi sejak curah hujan meningkat di masa peralihan musim. Tapi tingginya masih di titik normal,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).
Adi menjelaskan, curah hujan mulai meningkat sejak awal Oktober dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi ini juga terjadi di wilayah hulu, tepatnya di Provinsi Sumatera Barat.
“Air dari Sumbar di sisi hulu sangat mempengaruhi debit air di hilir Kampar. Volume air dari hujan di hulu akan terakumulasi dan berimbas ke wilayah hilir,” terangnya.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, daerah yang paling rentan terdampak luapan adalah kawasan Sungai Kampar Kiri, yang kerap mengalami banjir bandang saat peralihan musim dari kemarau ke hujan.
Adi menambahkan, kondisi tersebut diperparah oleh degradasi area tangkapan air yang mencapai 70 persen serta pendangkalan sungai di sejumlah titik. Hal itu meningkatkan potensi luapan air saat curah hujan tinggi.
Selain banjir, BPBD juga mencatat sejumlah titik rawan longsor dan genangan air, seperti di Jalan Lintas Bangkinang–Petapahan KM 29–30 di Desa Petapahan, yang kerap tergenang dan berpotensi mengalami pergerakan tanah.
Sementara di jalur Lintas Sumbar–Riau, titik rawan longsor ditemukan di Km 87 Desa Pulau Gadang, Km 97, Km 106–107 Desa Tanjung Alai, serta Km 109 Kecamatan XIII Koto Kampar.
“Kami minta masyarakat terus waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, terutama yang tinggal di daerah bantaran sungai dan lereng bukit,” imbau Adi.
Komentar Anda :
