Warga Diperiksa, Lingkungan Dipantau: Penanganan Kebocoran Minyak di Meranti Berjalan Kondusif
Riau12.com-SELATPANJANG – Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (Perkimtan LH) Kabupaten Kepulauan Meranti bersama manajemen PT Imbang Tata Alam (ITA) melakukan peninjauan ke lokasi kebocoran pipa minyak di Desa Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Minggu (12/9/2025).
Kegiatan tersebut bertujuan memastikan penanganan kebocoran berjalan sesuai prosedur serta mencegah dampak lanjutan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (13/10/2025), tim pemerintah daerah dipimpin oleh Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas Perkimtan LH, Dewi Atmidilla, S.T., M.M., didampingi Cameron Bernat, S.T., Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, serta Mira Milyani, M.L.L., Analis Lingkungan Hidup. Dari pihak perusahaan hadir Deputy Area Manager Hadi Purnawan, Field SHE Officer M. Nurzein, dan Production Superintendent Soerprijanto. Turut hadir Kepala Desa Bagan Melibur, Kapolsek Merbau, serta Bhabinkamtibmas Merbau.
Cuaca cerah mengiringi peninjauan ketika tim tiba di lokasi. Sejumlah pekerja terlihat melakukan pembersihan manual di area tumpahan minyak. Petugas DLH melakukan observasi visual, pendokumentasian kondisi tanah, serta pencatatan koordinat titik kebocoran.
Menurut Dewi Atmidilla, hasil tinjauan menunjukkan bahwa perusahaan telah menangani kejadian sesuai prosedur.
“Langkah tanggap darurat sudah dijalankan dengan baik. Penanganan dilakukan secara hati-hati dan melibatkan masyarakat agar dampaknya tidak meluas,” ujarnya.
Dewi menambahkan, tanah yang terkontaminasi telah dikumpulkan dan disimpan di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Limbah B3 milik perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga telah melakukan pemeriksaan gas di sekitar pipa bocor secara berkala selama tujuh hari ke depan, serta berkoordinasi dengan SKK Migas untuk pelaporan dan tindak lanjut. DLH Meranti memberikan sejumlah rekomendasi tambahan, di antaranya agar PT Imbang Tata Alam melakukan uji air dan uji tanah di minimal tiga titik lokasi tumpahan, baik di hulu maupun hilir area terdampak, serta pengujian sampel air di dua sumur warga sekitar.
“Kami ingin memastikan tidak ada potensi pencemaran sekunder terhadap tanah dan air. Semua hasil uji laboratorium wajib dilaporkan ke DLH sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan,” tegas Dewi.
Deputy Area Manager PT Imbang Tata Alam, Hadi Purnawan, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Bagan Melibur dan masyarakat atas dukungan dalam proses penanganan.
“Kami berterima kasih atas kerja sama masyarakat dan pemerintah desa yang membantu kami menanggulangi situasi di lapangan,” ujarnya.
Hadi menegaskan, perusahaan berkomitmen menjaga keselamatan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan di wilayah operasionalnya. Sebagai bentuk tanggung jawab, PT ITA akan segera melakukan pengujian kualitas air dan tanah melalui laboratorium terakreditasi untuk memastikan kondisi lingkungan tetap aman.
“Atas nama manajemen, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan masyarakat. Saat ini kami sedang mengganti jaringan pipa lama dengan yang baru, dan diharapkan selesai tahun ini agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Selain itu, PT ITA berencana melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah penanganan dan pencegahan dini terhadap potensi kebocoran. Hal ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk terbuka, tanggap, dan hadir bersama masyarakat menjaga keamanan lingkungan.
Kepala Desa Bagan Melibur, Isnadi Esman, S.Pd, turut mengapresiasi sinergi antara pemerintah desa, Polsek Merbau, Puskesmas Teluk Belitung, masyarakat, dan PT ITA.
“Kerja sama ini menunjukkan kepedulian bersama dalam memastikan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan masyarakat sebagai prioritas utama,” katanya.
Isnadi berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dapat menjadi contoh dalam memperkuat langkah pencegahan dan penanganan lingkungan di masa mendatang.
“Semoga sinergi ini menjadi pembelajaran berharga untuk penanganan yang lebih baik di masa depan,” ujarnya.
Peninjauan diakhiri dengan evaluasi bersama antara tim DLH dan manajemen PT ITA. Kedua pihak sepakat untuk melakukan pemantauan berkala hingga seluruh area terdampak dinyatakan aman.
Pemeriksaan Medis dan Bantuan Sosial
Selain fokus pada lingkungan, penanganan masyarakat terdampak juga dilakukan melalui pemeriksaan medis oleh tim kesehatan perusahaan dan UPT Puskesmas Teluk Belitung. Pemeriksaan dilakukan dari rumah ke rumah terhadap 18 warga, mencakup bayi, anak-anak, remaja, dan lansia. Hasilnya, seluruh warga dalam kondisi baik tanpa indikasi gangguan kesehatan.
Sebagai langkah preventif, perusahaan menyalurkan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh warga serta memberikan paket sembako kepada penduduk yang tinggal paling dekat dengan lokasi tumpahan.
Sementara itu, Polsek Merbau turut membantu menjaga keamanan dan ketertiban selama proses berlangsung. Seluruh kegiatan berjalan tertib, kondusif, dan penuh kekeluargaan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak karena penanganan berjalan lancar, aman, dan penuh kebersamaan,” tutup Hadi Purnawan.
Komentar Anda :